menunjukkan sebuah apartemen untuk Hellena. Tanpa sepengetahuan
isi apartemen, menyusuri seluruh ruangan yang
ya Hellena yang tengah membuk
ah baru untukmu. Aku sudah membayar uang sewanya selama
ang keluar dari bibir sahabatnya itu. "Ka
arena terlalu banyak tertawa, setelahnya ia mengus
enyumanmu. Aku juga tahu bahwa kau ingin pergi dari rumah." Kei
ua kepadamu, tapi aku tidak tahu harus mulai dari mana."
lau kau sudah siap. Jangan dipaksa." Ia bangki
ya hingga merasakan lehernya tercekik, terlihat sangat jelas di mata
l barunya, ia bergegas pulang dan men
telepon di dalam kamar. Hellena berniat untuk pergi se
l karena Amee masuk ke kamar
tanya Amee sambil
ra, ia terus menata pakaiannya deng
amarah. "Jadi kau ingin pergi dan meninggalkan ibu serta
a ibu lupa dengan ucapan ibu tadi pagi?" Hellena m
Amee tidak bisa terbendung lagi. Ia menarik rambut Hellen
lepaskan rambut panjangnya. Kepala Hellena berdenyut kesa
bukan anak kandungmu?!" Hellena sedikit m
lu memeriksamu ke dokter." Amee pergi m
Hellena segera mengemas dan membawa
itu membawa sakit hati yang selama ini ia rasakan atas perlakuan ibu dan adiknya itu. De
intu. Hening dan sepi, seperti hati Hellena saat ini. Ia me
umah yang penuh kenangan indah bersama mendiang ayahnya, n
n ini kepadaku? Apa salahku? Kenapa kau menyiksaku seperti ini? Bisakah kau mengerti aku sedi
namun disaat ia ingin menanyakan semua itu ia tahu pasti Amee akan
eluarkan sebungkus rokok dari mantel yang ia kenak
Hellena lakukan seba
da perabotan apapun. Hellena menghela nafas sebelum ia menyambar
ama teman, keluarga, atau kekasih. Sedangkan Hellena hanya pergi seo
bata tanpa pelapis, ornamen khas Turki menghiasi bangunan itu.
llena memilih untuk duduk di luar yang su
nya dengan tenang. Tidak jauh dari tempat Hellena duduk, terliha
iap ada kesempatan, entah mengapa pria itu merasakan ketert
a tampan dari kejauhan, tentu saja Hellena terlalu sibuk memikirkan k
llena membaik, ia k
a mulai membereskan semua." Helle
Hellena yang sudah berbaring di atas ranjang, menatap langit-langit kamarnya
ang ia gunakan untuk menopang kepalanya. Berulang kal
oto kebersamaan mereka yang dulu begitu sangat
Aku rindu ayah dan rindu kita yang dulu," ucap He
mata Hellena jatuh malam ini. Ia kelelahan
a malam ini Hellena menangis dan esok t