Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Gairah Panas Gadis Bayaran CEO
Gairah Panas Gadis Bayaran CEO

Gairah Panas Gadis Bayaran CEO

5.0
5 Bab
1.7K Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

21+ Starla Ash membuat Jake Xyn tergila-gila kepadanya. Cinta datang dari benci, seperti itulah yang dirasakan Jake dan Starla. "Jadikan aku kekasihmu, atau rahasiamu busukmu aku sebarkan ke dunia?" -Starla Ash. Starla Ash seorang gadis bayaran para CEO, mafia, dan orang kaya. Dia gadis yang cantik, liar, dan misterius. Suatu ketika memergoki Jake Xyn seorang CEO kaya perkasa yang sedang bercinta dengan seorang gigolo pria di sebuah bar elit. "Aku ingin dirimu ... Cintamu ... dan tubuhmu hanya untukku ... "Buka kakimu dan izinkan aku memasukimu, Starla ..." Warning! BDSM content Adults Only ***

Bab 1 Memergoki CEO Bercinta

PROK PROK PROK ...

"Wah! Bukankah kau adalah Jake Xyn? Si tampan yang di kenal seluruh dunia karena bisnis dan ketampanannya?" tanya seorang gadis dengan pakaian transparan yang membalut tubuh kecil nan mungilnya.

"Siapa kau! Beraninya masuk ke sini?" tanya pria gagah yang bernama Jake.

Gadis di depan pintu kamar itu tersenyum licik. Dia adalah Starla Ash, berusia 23 tahun dengan wajah babyface dan otak licik bak penjahat. Starla adalah seorang gadis bayaran yang tadinya tersesat dan salah masuk kamar. Starla baru saja selesai dengan satu pelangganya yang menyewa selama satu jam, dan selanjutnya dia berniat untuk datang ke penyewa keduanya, dan entah kali ini sebuah keberuntungan atau kesialan, Starla justru salah masuk kamar.

"Kau yang bodoh, Tuan, Kenapa bermain di kamar tanpa menguncinya?" Starla melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar itu.

Jake segera melemparkan selimut dan meminta kepada seseorang yang tadi bermain dengannya untuk segera menutupi tubuh polosnya.

"Ke kamar mandi dan pakai pakaianmu!" titah Jake dengan suara datar kepada seorang pria yang sejak tadi bermain dengannya. Sedangkan Jake juga memakai pakaiannya di sana. Hanya celana, dan menanggalkan kemejanya.

Starla memiringkan kepalanya dan kembali tersenyum kagum. "Kau benar-benar tampan, dan sempurna, bahkan lebih perfect daripada yang aku lihat di majalah dan televisi." Mata Starla tak berkedip melihat otot-otot perut Jake.

Starla tak malu atau takut, dia duduk dengan tenang di salah satu kursi yang ada di kamar ini dengan memangku dagunya di antara dua tangan.

Starla kembali bersuara. "Aku tak menyangka, akan bertemu dengan Tuan Jake di tempat seperti ini, dengan kondisi mengejutkan ini."

Sedangkan Jake hanya diam sambil terus mengawasi Starla dengan mata tajamnya. 'Dia gadis licik. Aku harus berhati-hati dengannya.' Batin Jake yang membuat first impression-nya kepada Starla.

Starla memasang wajah bodohnya kepada Jake saat itu, dengan sedikit memonyongkan bibirnya yang justru terlihat menggelikan.

'What's she's doing? It's disgusting!' Batin Jake.

"Tuan Jake, bagaimana jika aku berteriak di luar sana dan mengatakan ... 'Tuan Jake Si CEO terkenal itu tidur dan menghabiskan malam panas dengan seorang ... pria! Apakah itu ide yang bagus?" tanyanya yang masih diabaikan oleh Jake.

"Hahahaha ... Bukanlah akan sangat menarik?" tanya Starla dengan sangat manipulatif sekali lagi.

Jake memijat pangkal hidungnya yang tinggi. "Ck! Berapa yang kau mau. Aku akan membayarnya." Jake tak ingin membuat masalah ini semakin panjang,

"Apa kau bermaksud untuk membuatku tutup mulut, Tuan?" tanya Starla yang kini merubah raut wajahnya yang terkesan sangat palsu itu, menjadi kaget sembari menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.

Jake memutar bola matanya dan wajahnya semakin datar saat ini. "Ya. Aku tahu betul gadis murahan sepertimu pasti mengininkan uang." jawab Jake yang masih memandang Starla dengan tatapan muak.

Starla mengangkat bahunya acuh. "Walaupun begitu, gadis murahan ini tahu rahasiamu sekarang, Tuan. Jadi jangan coba membuat gadis murahan ini marah." Starla ingin sedikit mempermainkan Jake, Jadi dia berniat pergi dari sana.

Starla sengaja memelankan langkahnya, berharap jika Jake akan menahan tangannya, akan tetapi Jake sama sekali tak bergerak dan hanya diam, tanpa suara. 'Kenapa dia tidak menahan tanganku!' Batin Starla yang menunggu agar Jake menahannya.

Namun, tidak. Jake hanya diam dan terus diam sambil memandang lurus punggung Starla yang bergaun terbuka.

"Yak! Tuan, apa kau tak takut?! Tahan aku dan bujuk aku!" maki Starla yang pada akhirnya kembali kepada Jake.

Jake mengerutkan keningnya, dengan alis yang saling bertaut, dia berkata. "Aku menawarkan uang tutup mulut, tapi kau jual mahal. Jadi tak masalah, pergi saja." Jake berbalik dan acuh.

Dia mengambil kemejanya dan mengancingkan satu per satu ancingnya, akan tetapi Starla menahan tangan Jake di saat Jake akan mengancingkan dua kancing terakhir kemejanya.

"Aku punya video dan foto yang sangat jelas saat kau melakukan hal menjijikan itu dengan seorang pria!" ancam Starla dengan sangat licik.

Dia kemudian menunjukan ponselnya yang menyala dan memperlihatkan video yang sempat ia rekam sejak tadi. "See? Aku punya bukti yang sangat kuat, Tuan."

Senyum penuh kesombongan menghiasi wajah Starla. Sedangkan Jake mengeram marah. Kedua tangannya mengepal di bawah sana. Dengan tatapan sengit dan suar menahan amarah, dia mencengkram pipi Starla.

Namun, Starla sama sekali tidak takut. Dia hanya tersenyum berani dan menunggu apa yang selanjutnya akan terjadi.

"Jangan berani bermain denganku. Kau tahu gadis kecil, aku bukan pria yang mudah kau permainkan."

"Oh ya?" tanya Starla balik. Dan kali ini dia dengan sengaja menjilat tangan Jake yang sedang mengapit pipinya.

"Tapi aku rasa, aku tertarik untuk bermain denganmu ..." Strala mengelus pipinya yang nyeri usai Jake melepaskan capitannya dengan kasar.

"Katakan dengan jelas. Apa yang kau mau sebagai syarat tutup mulutmu?" tanya Jake.

"Aku ingin ..." Strala pura-pura berpikir.

Padahal di dalam pikirannya dia sudah tahu harus meminta apa kepada Jake sebagai uang tutup mulut.

"Cepatlah! Aku muak berhadapan dengan-"

"Hei Tuan! Rahasiamu itu ada di tanganku jadi permintaan pertamu, bersikaplah sopan kepadaku, oke??"

"Cih. Sopan? Gadis murahan meminta diperlakukan dengan sopan?" gumam Jake.

"Transferkan uang seratus juta ke nomor rekening ini." Strala memberikan robekan kertas usang yang terdapat tulisan nomor rekeningnya.

Jake yang gantian tersenyum miring. 'Benar. Gadis sepertinya akan tutup mulut demi uang.' Batin Jake yang sudah memandang rendah Starla.

"Baiklah," jawab Jake dengan mengambil kertas itu.

Jake kemudian menekan-nekan ponselnya dan mengarahkannya kepada Starla. "Strala Ash. Aku sudah mengirimkan seratus jutamu." Pada akhirnya Jake tahu nama dari gadis itu dari nama penerima di nomor rekening Starla.

Starla sedikit terkejut. 'Kenapa sangat cepat? Dia langsung mengirimkannya tanpa banyak berpikir?' Batin Starla. Karena Starla pikirm uang seratus juta adalah jumlah yang sangat banyak. Walaupun Jake adalah orang yang sangat kaya, tapi apa Jake itu benar-benar tak memikirkan sertus juta? Sekiranya seperti inilah yang ada di otak Starla saat ini.

"Sekarang urusan kita selesai." Jake merobek kertas usang di tangannya dan memerintahkan Starla untuk pergi.

"Sekarang pergilah, gadis murahan!" titah Jake.

Strala menggelengkan kepalanya. Otak liciknya kembali berputar. Dia kemudian memberikan ponselnya kepada Jake. Tapi Jake enggan untuk menerima ponsel yang sedikit jadul itu.

"Tulis nomor teleponmu di sini. Aku belum selesai dengan permintaanku," ucap Starla.

"Tidak. Aku tidak memberikan nomor kepada gadis murahan," jawab Jake dengan sangat pedas.

"Murahan? oke-oke, aku tak akan marah, Tuan, Tapi yang jelas gadis murahan ini menginginkan nomormu. Oh! Ingat Tuan, video dan foto kalian masih ada di dalam ponselku, jadi jangan coba macam-macam!" ancam Starla seali lagi.

"Dasar tidak tahu diri." Biarpun begitu, Jake tetap memberikan nomornya kepada Starla.

Jake duduk dengan kedua tangannya yang saling bertaut usai Starla akhirnya pergi dari sini. Dan di saat itu pula, lelaki yang tadi tidur dan bermain dengan Jake keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang rapih dan tubuh wangi.

"Pulanglah dengan supir, Vicky," perintah Jake tanpa melihat ke arah pemuda itu.

"Kakak, apa gadis tadi akan memberitahukan hubungan kita kepada semua orang?" tanya pemuda bernama Vicky.

Jake menggeleng dan kemudian mencium kening Vicky dengan pelan."Tidak akan. Bahkan sepertinya akulah yang akan membuat gadis murahan itu menyesal karena telah mengganggu malam kita."

"Sekarang pulanglah. Dan jangan sampai orang rumah tahu, kita bersama."

Vicky mengangguk. "Baiklah kak. Kau istrirahat juga dan jangan sampai kelehan."

Kini hanya ada Jake seorang diri di dalam kamarnya yang berantakan. Dia mengambil ponselnya dan menghubungi tangan kanannya -- orang kepercayaan Jake.

"Hallo, ada apa lagi kau menghubungiku malam-malam begini?" tanya Davian-- orang keperayaan Jake yang juga merupakan karyawannya di perusahan milik Jake.

"Aku ingin kau mencaritahu informasi tentang seorang gadis bernama STARLA ASH." ucap Jake dengan menekan nama Starla.

"Benarkan? Kau yakin! Asataga, akhirnya Boss-ku ini mulai melirik seorang gadis!" ucap Davi di sebrang sana dengan nada suara yang senang.

"Aku ingin informasi itu besok pagi sudah ada di meja kerjaku." Dan setelahnya Jake langsung mematikan sepihak panggilan itu.

"Starla Ash, Lihat saja, kau akan menyesal karena memilih untuk bermain denganku."

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY