Buku Nur Cahaya
/0/7692/coverbig.jpg?v=a731e2f7a8ad407c9dd51781400ac328)
Second Love of My Life
Clara baru saja diusir dari kediamannya sendiri. Orang tuanya belum lama meninggal. Namun, bukannya mendapat topangan dari kerabatnya, mereka malah merampas semua harta yang ditinggalkan oleh kedua orang tua Clara. Clara berjalan tak tentu arah. Ia hanya diperbolehkan membawa pakaian-pakaiannya sendiri. Tanpa diberi uang sepeserpun. Ia tidur dimanapun dirasa tempat itu mampu menghalanginya dari turunnya hujan dan panas. Wajahnya yang cantik jelita mulai terlihat kotor akibat tak terawat. Siang itu, Clara beristirahat di bangku taman tempat anak-anak TK bermain. Berjalan cukup jauh membuat tubuhnya cukup lelah. Belum sempat memejamkan mata ia mendengar suara anak kecil yang memanggilnya 'mama'. "Mama? Mama ngapain disini? Kenapa mama gak pernah pulang? Papa bilang, mama pergi jauh sekali. Kenapa mama jahat sama Devan?" Ucap anak itu pada Clara. Clara hanya bisa terdiam cukup lama mendengar perkataan anak itu. Seingatnya ia belum pernah melakukan hubungan dengan siapapun. Tapi, kenapa anak ini memanggilnya mama?
/0/3985/coverbig.jpg?v=d4c8c0bbebfa49c1b116e5998b28f626)
Crazy In Love
Dia adalah cowok yang bisa dibilang mendekati sempurna. Lihatlah, wajahnya yang tampan, hidungnya yang bangir, dagunya yang tegas, serta tatapannya yang tajam. Bak idol korea! Otaknya juga bisa dibilang encer bagi pemalas sepertinya. Tubuhnya ideal, tidak kegemukan maupun kekurusan, justru ia memiliki otot-otot sempurna yang bisa membuat kaum hawa menjerit histeris. Tapi satu hal yang membuatnya malu. Yaitu namanya. Kenapa orang tuanya harus memberikan dia nama Jamaluddin? Ia semakin kesal saat seorang gadis dengan seenaknya menertawakan namanya dengan keras. Ia benar-benar ingin menghancurkan gadis yang telah mempermalukannya itu.