-santai aja, tapi entah kenapa pas aku lihat jam tangan udah pukul sepuluh m
h ngacir ketakutan, tapi mau gimana lagi kehidupan aku hari ini da
hampir sampai di dekat gerbang pondok. Aku jelas minta dia berhenti
awabku gemetar. Pandangan ku berpusat ke seluruh area
ehidupan seperti ini? Aku aj
engkhawatirkan nasibku beberapa menit ke depan. "Mau gimana lagi, udah kejadian. Aku turun dul
ganku, dan aku reflek
za biasanya kiss aku p
. Bye!" Terpaksa aku abaikan permintaannya dan segera turun dari mobil, lalu berjalan mengendap-end
sekuat tenaga ngakalin gembok supaya bisa kebuka walaup
rang berhasil bikin jantung aku h
ehabis denger suaranya, tapi begi
Mas!" Tel
bilang, jam 9 sudah ditutup g
embuat aku stress, belum lagi dengar celotehan m
men main dulu. Tapi ini kan sudah di
debat, kalau gak debat ya ceramah. G
i setelah itu dia buka kunci gem
ng baru saja hampir meninggalkan
i kan! Ketahuan deh. Ah bodo amat lah, iya emang gue g
an ini gak ada tempat lain apa kok harus debat di luar. "Bajunya
kebohongan, sebab kebohongan menggiring kepada keburukan, dan keburukan
ang jemaah kamu Mas?" Dengan kesal, aku meninggalkan dia yang masih bertahan di depan gerbang. Aku menggerutu sepanjang jalan akibat kebiasaan nya y
*