hirrahma
allah wa asyhadu anna
putih, Gumilang cahy
jeng Ratu Sangyaning haj
Wali Tunggal Laluhur W
Laut Kidul Dupe Ciri wali p
tutuping atur kers
h. Katakan pada saya,
gin kembali cantik
udra dan laut pantai selatan sa
rkah,
nama saya 99 kali. Maka, wajah
di menatap aliran air yang menderu lembut. Wajah yang tadinya terkena pen
usuk kecantikan. Namun, ketika Srikandi menatap paluh permukaan air panta
nas samudra menerj
aghfirullah, a
*
sebuah desa terpencil, tepatnya di dekat lereng pegunungan merapi. Di sana adalah desa yang sangat mist
sangat memesona dan mampu memikat hati setiap pasang mata jika ia telah menari. Bakat yang ter
acara televisi. Kecintaannya pada musik gamelan dan seruling mampu membangkitk
niman maupun pegiat seni. Akan tetapi, bakat itu hadir dengan sendirinya ket
ak pernah terdengar lagi. Apalagi di era seperti saat sekarang ini. Setiap
itu hadir sesuka hatinya saja, akan tetapi dapat mem
ulastri yang merupakan ibu tirinya melarang ia untuk menari. Kata w
ng yang banyak. Agar dapat mengangkat derajat keluarga dengan sangat ce
ya dengan mengemasi semua pakaian dan menaruh-rapi di dalam sebuah koper berwarna
ma-Hidayat saling bercokol di depan rumah dengan memakan ubi rebut di atas nam
tanya sang ibu masih d
ng berusia 21 tahun itu menatap
ntau sendirian," ucap bapaknya ser
ungkin suatu saat Sri bisa sukses dan
impi sampean." Sulastri berkata seolah-olah mematahkan semanga
u. Murka alam semesta seolah membawa sumpah dari Srikandi untuk bisa sukses menjadi penari, apa yang tak mun
i Allah yang menentukan," ujar Sri, ia masih menjaga nada suara. Karena
aya membuang tatapan menuju permadani kabut di depan rumah, kekesalannya berujung di hari ini, dalam hati Sulastri adalah
Anakmu itu, loh, Pak. Mau jadi pe
alan hidupnya, lagian umur putri kita sudah cukup dewasa," sah
ati sang putri hasil pernikahan yang pertama dari Almarhumah Aminah. Kepergian Srikandi tak mampu
, makian setiap harinya. Entah itu perihal pekerjaan, gaji, dan setoran untuk belanja. Ke
bisa sukses, dan kita bisa hidup kaya." Mojang beru
mbari melepas kepergian putrinya secara tidak wajar, sementara Sr
. Kalau ada waktu luang, pulanglah. Rumah ini terbuka lebar
s dari lekuk pipi putrinya. Ia juga mengambil satu bungkus empon-empo
ya Sri dengan ekspr
duk. Gowo logo, ben
empon-empon, Pak. Miskin, kok, keba
apak, kasihan tiap hari Emak tindas terus." Hiday
kencur kerjanane melawan wong tuo ... bosen aku urip sui-sui
yah sangat lembut. "Pak, Sri
salam putrinya, tampak dari netra le
menjadi sangat kasihan, tetapi tidak dengan ibu tirinya. Ia bahkan me
ggak bisa kasih apa-apa sama kamu,
tahun itu merasakan kesedihan, sama denga
rumah. Assalammualaikum." Sri berpamitan seraya mengangkat kope
aikums
li ini. Murka semesta seakan mengiyakan perihal keadilan tak kesampaian untuk membuatnya baha
utan. Suara burung berkicau seakan menjadi permadani memasuki indra pendengaran sejurus dengan posisi kala it
bu tirinya kemarin sore. Rasa sakit itu seakan menghujam
au pergi terlalu cepat meninggalkan Sri. Coba saja ibu masih ada, pasti Sri enggak
ndudukkan tubuhnya merapat ke pohon randu. Menggunakan tangan kan
ah tempat pelatihan tari di desa terpencil, ia harus membo
ambu