ng baru saja di bahas oleh Irina. Ini seakan tuhan menunjukkan kebenaran yang tadi coba aku sangkal, Olivia memang benar-be
benar-benar salah besar apalagi aku jadi tak bisa menolak
pa kamu kesini n
olong biarin aku sendirian disini." Ujarku tak mau m
erasa pahit karena bicara banyak hal kebohongan di hadapan istriku. Dan bodohnya aku diam tak menjauhkan tub
aya untuk menolak karena
arkan dan malah semakin dalam mencium bibirku, memaksa aku membuak ruang untuk lidahnya yang menggoda. Olivia memang penggoda ulung, aku memberikan di
tu sama lain. Semua orang tak peduli, meski ada beberapa orang melihat dan bersiul karena k
dalam berciuman sayang..." Oli
man." Kataku kemudian mendekatkan diri lagi
ia yaitu untuk fokus padanya, Kanneth tersenyum k
mu bisa ad
uman pengen main kesini aja,
n banget, kamu s
ama aku dulu, apa yang membuat kamu begitu m
lebih penurut. Sebelumnya perlu banyak kata-kata dan juga rayuan untuk membuatku mau berpaling pada perempuan nakal in
ina merendahkan perasaanku yang tulus sama dia. Apa selama ini perjuanganku begitu rendah di m
sekali mata Olivia melihat ke belakang punggungku, kata tulus me
ikahanku dan Irina. Dan kerap kali dia sengaja memberi ancaman dengan bermain kata padaku
kuman untuk perlakuannya sama kamu. Biarkan dia sadar diri, introspeksi dalam hubungan yang membuat kam
ma kamu. Aku marah karena tak bisa menyangkal, itu semu abenar tapi
i karena sudah di nikahi oleh k
ak serendahan itu, Olivia!" Ak
a. Tak ada seorang pun yang boleh merendahkan istriku, aku yang akan menaikkan de
h merasa berlaku salah, benar yang dikatakan Olivia. Semua yang dilakukan olehku
mbela bukan berarti diam saja. Jika aku melakukan sesuatu
rendahin dia lagi." Ujar Olivia merubah
las minum yang ia berikan padaku dan menenggaknya dengan sekali teguk. Rasa pahit itu menya
kenapa sulit untuk membuatnya mengerti betapa
mu lakukan masih belum bisa dimengerti oleh Irina. Perempu
h menggeleng kuat karena pusing, di mataku so
disini, kamu harus meli
aku hiraukan, aku merasakan
Buaian itu terasa hang
adi. Apa tidak bisa setidaknya melihat kondisi kita, meski mamah melarang hubu
sampai sesegukan karenanya, aku tidka ingin
erlu pu
ku duduki. Aku terhuyung dan tersungkur ke depan, suara teriakan t
a... tu
an banyak bicara." Aku
, tadi ada Olivia. Aku belum pamit. "
u ikut seka