danya. Gadis kecil itu mengalami kebutaan sejak lahir. Warga desa percaya jika kebut
a, fisik, dan juga kutukan yang ia dapatkan sejak lahir. Teman-teman semasa sekolahnya selalu meng
ri di depan kaca, ia melihat wajahnya yang tak sempurna. Namun, seketika saja cermin
ebelum akhirnya pantulan wajah y
ik Silja yang tak rela wajah ca
lilah," melas Sil
dengan kejadian yang ia alami barusan. Bagaimana tidak? Dia baru saja melihat dirinya yang seratu
mbali kehidupanku yang bahagia, tanpa terkecuali!" Amarah Silja begitu memu
*