mil
D
ar
R.D.L
ek
an. Jantungku berdebar tak karuan.
a .
. Pak
hampo menguar dari dirinya. Ia tampak begitu menarik dengan rambu
pan kami bertemu. Tak ingin ia sampai melih
a..
a mendaratkan tubuhnya di samp
mbutku lembut, membuatku tertegu
udah membantu B
mbuatku semakin gelisah. Aku takut ia mendengar debaran jantungku
harga dari pertolonganmu ini,"
engangkat wajah dan menatap
. Saya ikhlas," susah payah kutarik sudut
akan membayar semua i
ni saja. Setelah itu saya akan mengembal
tiku mencelos men
berpikir pernikahan ini
ta hanya dalam waktu hitungan j
ih menyimpan rasa, 'kan? masa
lupa kalau itu kamu. Kamu sekarang udah ga ce
enundukkan wajahku. Tanpa terasa bu
beberapa tahun ini malah semakin rind
ia
a air mata yang semakin deras. Tak mungkin men
ata memang ia tak s
ita itu sudah sangat lama terjadi. M
onyet saja," bohongku. Ak
begitu Bapak tidak p
elama sebulan ini Bapak
r lagi sepi. Jadi, angg
lihat sedikitpun ke arahku. Ia
i malam pen
*
lima tah
berlarian mengelilingi lapang
engilnya yang sangat suka meng
ng banyak di taksir murid w
manis dengan tinggi sekitar 157 cm, be
atakan suka membuat Pak Boy risih dan mem
t itu terengah dan seperti kesuli
m itu lantas bergegas mendekati M
a
gsan, Ia berhas
a!
mpak lemah dan tak berdaya. Matanya terpe
a!
hendak mengangkat tubuh mungil itu menuju U
a itu, matanya terbelalak sempurna saat melihat kelopak mata
ya, ya? apa Bapak mulai
ihh
Boy melepaskan pegangannya
a berubah kotor dan penuh debu. Kilat am
ulurkan tangan. Dengan bibir cemberut Mia
k Boy melengos dan melangkah me
oy!" p
memutar tubuhnya sama seka
u, Pak Boy
yang bersamaan bel istirahat terdengar nyaring d
kantor. Kupingnya terasa panas karena ejekan
a gil*! dasar
*
gis tersedu kala mengingat Jane, tapi begitu mengingat
rumah. Tak habis pikir d
ebagai pengantin baru bersama gadis yang s
id tengil yang selalu m
karang gadis itu tampak
fft
ntal. Bagaimana ini? hidup ber
apalagi dia adala
nya ia tetap bersyukur karena kehadiran Mia bisa menutup kekacauan akibat penga
cara untuk bisa dekat dan menyampaikan perasaannya. Membuat jengah ta
selalu ia tolak. Bukankah wajar perasaa
rang murid yang
s gadis yang begitu menggilainya saat itu. Hingga
ang sekarang menjadi istrinya. Me
a. Karma karena dulu menolak dan bersump
*