lu seorang ayah bukan? Kau pasti mengerti sekarang situasi ku seperti apa." Pria bernama Ar
an. Terlebih wanita di sampingnya ini adalah sahabat tunangannya, sungguh semua ini terjadi karena ke
empatan baginya untuk menikahi tunangannya itu, tapi jika di bilang susah
ang sangat bahagia dengan
bisa menaklukan ibu-nya itu, dan lagi ibu-nya memang sudah sangat l
itu seorang wanita karier, dan lagi masih muda tentu tida
di kandungannya, sedangkan Savana... dia tentu di lupakan oleh calon ibu mertuanya itu, maka Arka sunggu
atap Arka dan Jenni bergantian, sahabatnya itu terlihat tak bersalah sama
arena itu keinginan anaknya begitu alasannya, Savana hanya bisa tersen
ka dengan wajah memelas, tapi Savan
am berusaha se-tegar mungkin, wajahnya mendongak dan memberikan
vana berbalik dengan bersamaan senyumnya yang menghilang seketika, ia berjalan cepat ag
i sahabat terbaik ku!!" Pekik Jenni sedikit ke
?" Pekik Arka
gguh semenyedihkan itu kah kisah cinta-nya? Saking kalutnya di
uk
ia itu tak menjawab dan Savana tak p
*
yang penuh dengan botol-botol alkohol berbgai macam merk-nya. Tiga botol sudah habis tak tersisa dan
ki Savana langsung meminum
sih dan juga sahabat... hiks..." racaunya dengan mood tak teratur
ng sedang kalut ia minum tanpa henti. Biasanya akan ada Arka kekasihnya y
sungguh sebercanda itukah takdir? Apa dia juga tak boleh bahagia? Dar
nang melihat diriny
nnya lagi, membukanya menggunakan alat pembuka, setelah
l
benar-benar merah, perpaduan efek alkohol dan marah serta kekecewaan. Mata gadis itu menatap kosong ke arah
rti anak burung yang baru saja lahir dan di tinggalkan di kandang ay
n, pelukannya yang hangat selalu menenangkannya saat dia sedang banyak masalah, jangan lupakan setiap
urkan dirinya dengan segala-nya, bu
ia bertubuh tinggi sedang melangkah ke arahnya dengan jas hitam dan tatanan
-nya itu, bahkan ia tak sadar beberapa botol di mejanya terjatuh dan remahan beling itu me
ku dan akan seterusnya begitu...." Savana memejamkan matanya dengan mulut yang terus b
endengar perkataan penolakam pria yang teng
rnyit karena kerutan dahi pria itu dan matanya yang berkilat marah. "Kau tak mau memeluk ku lagi?
semua orang menatap-nya seolah dia pe
, ia menarik lengan wanita yang tiba-tib
aya dari satu arah, dengan pandangan yang mulai kabur Savana me
inis pria itu dengan langkah mendekat dan memojokan Savana, wajahnya tidak
s tercekat, entahlah ia masih mengan
a sedang berdua nona," Pria itu menyentuh bahu polos Savana m
mperhatikan garis wajah milik Savana, mata coklatnya yang terang dan k
mengerjap beberapa kali seolah mencari kesad
ng memulai, pria yang bernama Aiden itu terkekeh kecil di sela-se
ah berada di leher Aiden, ia meraup rambut belakang Aiden yang sangat hal
mengusap bibir wanitanya yang basah karena dirinya. Ia tersenyum melihat wajah m
t kiss?" Tanya
*