n tetep aja sulit. Ehm, begini aja, gue ada kenalan pejabat yang kemarin nanyain lo. S
ngan sepasang mata kucing menyipit. Gadis yang berprofesi sebagai model gravure itu mengangkat tanga
ng mungil dengan bibir merah al
gi lo ngomong!"
an lo jadi model seksi ini kan pasti buat ngegoda laki-l
erinya pekerjaan. Sera tahu karir modelingnya akan makin sempit ketika dia melakukan hal seb
Sera, secepat angin menyerbu posisi
era tuk dia jauhkan dari Hardian-lelaki yang
iin lo pake kopi panas!" teriak Sera memaki. Tangannya menunjuk-
buh Sera menjauh
Sera sontak menepis tangan Hani di lengannya. Perempuan ber-make
tapi nawarin open BO, udah gila kali ya," maki Sera. "I know, kerjaan gu
a terdiam. "Secara implisit tentunya. Selama ini lo jadi model
i, bukan disewa buat puasin laki-laki
depan lo enggak dapat kerjaan, lo mau diu
ter
tur keuangan lo, bulan
njadikan dirinya sebagai manager-yang men
l mewah lo, beli make up, baju-baju sampai m
iap mengacak-acak rambut kala denting lift membu
egas. Mata kucingnya adalah daya tarik seorang Lovita Seraphine di dunia gravure. Kulit p
lama sekali sejak Sera m
a, gaya hidupnya yang tinggi seperti tali yang akan mencekiknya
era setelah membanting pintu taksi. Mereka memasuki taksi yang Hani
lo mau hidup baik ya harus ada yang lo korbanka
adalah yatim piatu yang sudah belasan tahun hidup mandiri. Dia tak punya keluarga. Jadi ketika dia
sebab sejak lulus SMA dia sibuk
orang. Terutama anak orang kaya. Mereka dengan
rang hilir mudik di trotoar. Ada yang baru pulang bekerja dan ada yang sedang bermain.
yang san
dipamerkan demi sebuah bayaran. Dan sayangnya, pekerjaa
nomor lo. Katanya bukan urusan kerjaa
t 'katanya bukan kerjaan' sem
Sari," tambah Hani
ndengar nama itu. Gestur
usan sama nama itu lagi!" tanya Se
a. Kayaknya penting banget sampe
lau perlu!" Ucapan Sera beg
akutnya ke
gak punya keluar
gedikkan
. Kepeduliannya pada perempuan itu sudah lenyap sejak terakhir
*
alu dia mempermalukan Hardian yang menawari pekerjaan menjual diri, sekarang Sera
rikan diri, tetapi tagihan uang sew
cerita om-om mesum. No kiss, no make out apalag
gravure membuat tarifnya besar bahkan ket
iarkan terurai tuk menutupi bahunya yang
benar-benar merasa mulasnya bukan karen
di luar kepala. Di lorong menuju dance floor, dia berpapasan dengan lelaki tinggi rupawan berke
nyum nakal dengan kedipan sebelah mata. Senyuman yang membuat photographernya senang ketika di
a, k
anya. Dan entah kabar baik atau bu
ingung. Nama panggungnya sebagai model adalah 'Lovita'. Sera a
e?" tanya lelaki
ang order gue sejam?" tanya Sera mengira lelak
wajah bingungnya menj
lurkan tangan. "Saya yang hubungi m
Sera seketika menjabat tangan Arche
rin pekerjaan. Saya datang u
ik tangannya deng
-buru berbalik kembali ke lorong menuju kamar mandi
ar nama Sari sehingga dia tak
t wasiatnya dia menyerahkan anaknya ke bawah
. Tubuhnya membeku. Wajahnya memucat. Menoleh
nyuman tersebut. "Kita harus bicara di ruang ya
a Sari?" tanya
ami
baik. Dia menikahi lelaki rupawan bertubuh tinggi yang dilihat dari pakaia
. Berarti hidup Sari bisa dibilang jauh lebih sial dibanding dirinya. Ser
ari striptis di mayat kakak kandung sialannya itu. "Gue enggak akan
ara di tempat yang
sudi ngurus anaknya!" seru Sera berapi-api. "Sialan banget itu
u menandatangi surat pengalihan hak asuh. Kita harus m
as dari belakang. Pelakunya adalah Hani. Lengan Sera sakit sekali dita
gi ngomong sama lo, hah?" des
gnya
i-laki yang bikin perempuan m
ia ganteng tapi
rempuan yang berbisik-bisi
nak orang kaya," seru Hani begitu antusias
desis Sera mengge
emuinya. Singkatnya, Sera hendak dijadikan tempat penitipan anak.
dengan nada antusias. "Kapan lagi lo bisa dapat duit cuma
Orientasi Hani memang tak pern
bisa seharian scroll media sosial tanpa harus capek kerja kesana kemari. Sew
a benarnya juga. Anak Sari yang dititipkan ke
lo punya kesepakatan," cetus Ha
erdiri di lorong bar yang sama sekali tak beradab
ang enggak mau ngurus anaknya si Sari. Tapi setelah gue ngobrol sama temen gue, urus
mengan
ngobrolin ini?" tanya Sera dengan
g, Arche Salaras Hadiratma di m