tainya tanpa
ang Gus
*
s dengan perkerjaannya sebagai suster sampai-sampa
l benar-benar tengah di landa kebingungan tentang pertunangannya dengan Dokter Zayen. Apakah Dokter Panji sudah memberitahukan kepada Dokter
rena bagaimanapun nantinya mana mungkin Dokter yang begitu arogam dan selalu gala
arus mempermasalhan
eret tangan Rachel yang dilindungi oleh sapu tangan dan saat itulah kesadaran Rachel mula
um selesai!" teriak Rachel yang kesusahan meny
hempaskan tangan
Saya tahu dari tadi kamu tidak fokus selama dida
yi menandakan waktu istirahat telah tiba. "Jam istirahat sudah tiba, sebaiknya kita bicarakan
tak lupa ia pun mengumpat a
alak dan angkuh seperti pria itu? Mau bagaimana rumah tangganya nant
uju kantin rumah sakit. Andai ilmu santet itu tidak dosa, sudah ia lakukan sejak du
a lamaran tersebut? Kenapa kamu ingin menikah dengan saya? Bukankah seluruh rumah sakit sudah tahu bahwa kamu membe
a. Sambil memakan makanannya Rachel menjawab. "Saya telah keliru d
ga!" Dokter Zayen tersenyum sinis tidak menyantap makan
t tersanjung?" Rachel meminu
oh, ceroboh, tomboy seperti kamu. Di mata
miliki a
dapatkan kalimat pedas seperti itu dari Dokter Zayen. Rache
lamaran ini pada anda, tuan Zayen yang terhormat?" ucapn
benar, saya dengan tegas m
. "Jangan sakit hati, bukankah apa yang saya katakan itu memang benar adanya? Kamu adalah gadis bodoh, saya he
aiban pada dirinya, misalkan Dokter Zayen pergi ke Palestina untuk ditugaskan mengobati orang yang mengalami luka. Jika
ngat yang membara memanjat pohon tinggi itu agar bisa mendapat buah yang mereka inginkan. Sang monyet yang melihat kumpulan semut tersebut mengejeknya, dia bilang jika kaum semut sampai kapanpun tidak akan
semut banyak yang jatuh kebawah sedangkan ada satu semut lagi yang bisa mencapai punca
yen tidak
ya, saya memilih bisu ketika Pak Dokter menghina saya, jika suatu saat nanti saya bisa mencapai pun
saya seperti itu. Sayangnya, orang seperti saya tidak terlalu kagum
gkuh memasukkan kedua tangan
l meja dengan sangat keras ketika pu
chel menatap punggung Dokter Zayen ya
Coba bayangkan Rachel! Kalo pria angkuh kaya dia jadi suami lo, bisa-bis
**
erkarangan rumah yang sangat luas diisi dengan rump
Zidan, membuka sabuk pengaman istri kecilnya lalu kelua
melihat suasanan baru. Ketika ia keluar dari mobil, ia sudah di sambut
gin mendapatkan berhak dari k
ia melakukan apa yang suaminya lakukan, me
enar cantik!" puji salah satu santriwan
nggang Ning Zulfa membuka pasang mata menatap mereka gugup karena untuk perta
a hanya keluarga pesantren saja yang tahu. Dengan hormat saya sampaikan pada kalian jika wanita berkerudung merah yang berada di
pada mereka berdua. Dari arah belakang seseorang yang baru saja berlari ketika mendengar keluarga Ndalem s
i tersebut berjalan mundur, terlihat dari wajahnya ia begitu tersakiti sampai
ng banyak. "Ning pake bedak apa sih? Kenapa wajah Ning bisa puti
k bayi," jawab Gus Zidan cepat. "Untuk penyambutann
rgi, ada banyak hal yang ingin mereka tanyakan sebenarnya tap
Wanita berkerudung merah itu berjongkok lalu menangis kecil sampai G
at dagu sang istri, ia melihat ma
akan Zulfa tinggali?" tebak Gus Zidan
lfa men
mau Gus perlihatkan sama
aik turun menahan isakan. Ia kangen denga
bersalah di hadapan Allah karena telah membua
dan berinisiatif mengendong sang istri da
ka atau tidak? Jika tidak suka
stri ketika sudah sampai di
yang akan ia tempati sangat indah
ng, rak, dan tempat duduk yang panjang, ada benda persegi empat yang sangat bes
unakan remot. Ketika melihat reaksi Ning Zulfa yang terkejut karena televisi
u keluar dari rumah, Zulfa bisa lih
tersebut kearah benda besar itu. Gambar yang menampakkan tayangan berita tadi
g handal. Gus pernah melihatnya bersama Ning Ma'wa
as karpet sambil menyilangkan kedua kak
ntuk mendekorasi kembali kamarnya dan meletakan sebuah televisi agar ji
Gus Zidan membuat Ning Zulfa men
lahan memeluk perut Gus Zidan erat. Entah dengan cara apa ia ber
kukan pada dirinya untuk bisa merasa nyaman dengan kehadirannya yang tiba-tiba.
***
A HENT
AN DIDALAM SANA! BUK
etika mendengar suara teriaka
gan mudahnya ia menendang p
at kekhawatiran di kedua matanya ketika melihat teman seasramany
anmu sendiri?! Kenapa?!" Amira mer
amu gila
kecil menatap darah pada tangannya. "Ap
karena itu kamu melakuk
eera! Kamu harus melupakan Gus Zidan dari pikira
nya. "Aku akan mengambil apa ya
cinta padanya tapi apa ini? Kamu tidak menyerah juga?" Amira melipatkan tangannya seola
giaanku, bagaimanapun caranya aku harus mend
agiaa
idak ak
bisa
ran
ku akan membeli pakaian sebagus mungkin agar Gus Zidan terpesona dengan kecantikanku
ra akan ditolak mentah-mentah. Amira bisa menangkap raut wajah yang berbeda dari Gus Zidan yang ia lihat tadi. Gus Zida