yakin akan
hadapannya tersenyum,
ah rekanku di rumah sakit, jadi kami punya kontak
ia benar-benar tak menyangka. Diambang kegundahan yang dia r
h sakit itu, lalu membuka lac
lang dulu, ya?" ujarnya sambil memukul bahu
nyum, melihatnya y
ng. Dia akan melakukan banyak hal agar tidak jadi mendapatkan apa yang ibunya mau. Di buk
*
Launa tersenyum, sambil meletakkan kopi u
Pria ini sudah hampir tiga bulan tak mendatanginya dan dia t
ngan Felina. Kalian cocok sekali, k
pan istrinya. Dia memandang wajah lonjong itu. Putih bersih deng
halangi niat ibu tiri yang akan merebut harta ayahnya, juga istri yang terpaksa harus menandatangani surat kontrak dengannya agar wanita b
Arham yang justru tak bersuara apa-apa sejak datang tadi. "Ini sudah tanggal delapan belas bula
li ini merespons dan tida
bisa bercer
e
agi kamu akan mengundur? Ingatlah, kamu sebentar lagi
rham memalingkan wajah. "Aku tidak sungguh-sungguh be
nggigit bibirnya. "Kau tidak harus memp
ikit. "Ya, cukup ha
a dan mengambil tas. Dia mengeluarkan surat
g dia i
vas bunga di meja itu. Lalu menatap A
a bersemangat, tapi Arham malah tersenyum d
ah istrinya. "Aku tidak mau bercerai," u
ana mun
ini wajahnya di bubuhi senyum hingga terlihat lebih baik. "Apakah
tnya. Arham menangkap gerakan itu, hingga bibirnya tersenyum
hat Arham hanya menggenggam tangannya, d
arang tidak jadi?" tanya Launa lembut, seraya membalas genggaman tangan Arham yang l
erlahan. "Bukan aku meny
nya penuh per
melepaskanmu setelah apa yang ki
menghabiskan waktu kurang lebih hanya sembilan bulan
nmu? Kau mau terus merahasiakannya dariku? Lalu pergi dari rumah ini dan m
Segera di tariknya tangan dari genggaman itu, lalu
ihat dengan jelas bagaimana g
tidak
ku ingat malam itu, Launa. Berhentilah menolak kenya
ya karena hal itu akan membuatnya merasa sakit sendiri. Arham bisa menungguinya mel
ayahnya yang termakan hasutan ibu tiri. Perusahaan dan kekayaan ayahnya akan jatuh
itu. Please, tidak ada kehamilan, Arham. Kau salah paham .... Darimana kau tahu kabar palsu itu? Ayolah,
ru membuatnya melihat sisi lainnya. Launa hamil akibat jebakannya sendiri. Dia yang
, Launa tampak amat sangat berharap dengan tatapan memelasnya. "Aku
sampai menangis mengatakannya. Aku tidak bodoh, Launa. Meski malam it
g amat sangat keras kepala. Pria itu beringsut mendek
ia yang tersembunyi di antara kita karena memang kita tidak pernah terbuka. Tetapi aku akan menyelaminya perlahan hingga kau benar-benar