ntaan Bapak. Hari ini adalah hari yang penting bagi keluarga Sugondo. Tamu yang akan
siap-siap mau ada tamu penting," ucap Ardi, Kakak tert
ejut mendengar suara keras Sang Kakak yang tib
i kan hari Kamis?" ucap Kinan
pat tidur Kinanti dan duduk
," ucap Ardi sambil t
ot sambil memukul leng
uda juga sudah Mas? Emang ada acara apa lagi?"
t dan besar dengan bola mata yang hitam legam sem
edang berpikir dan mengerutkan keningnya agar k
hanya di telepon Bapak untuk menyempatkan datang, karena
ran? Habis Bapak dan Ibu tidak bicara apa-apa tentang hal ini?" ucap Kinan dengan santai. Seolah tida
ana, masa ada tamu Bapak, kamu masih sepe
keluar. Tidak mau acara malam ini gagal karena
a apa sebenarnya ini," ucap Kinan deng
leati tubuh ardi yang denga
GH
seorang wanita yang kaget dengan sebuah
nan yang lagsung berlari
an?" tanya wanita itu pelan sambil memberikan b
ertanyaan wanita paruh baya yang
tanya Kinan dengan sopan sambil
lu-maluin untuk acara nanti malam. Selamat mempercantik diri, adikku sayang," ucap
untuk merias wajah Kinan pun han
g Perias sambil menggandeng tangan Kinan yang ma
ara apa nanti malam, hingga Kinanti
nti malam?" tanya Kinan yang duduk di depan meja rias. Tiba-tiba saja perasaan Kinan tidak enak,
tersenyum lebar l
jawab Perias itu pelan dan mula
tidak tahu. Mas Ardi baru aja putus bulan lalu, sedangkan Mas Dimas
lum di rias?" tanya perias itu pelan sambil m
awab Kinan dengan sopan lalu
us berpikir keras. Mencari tah
mar Kinan dan memberikan pakaian yang ak
mandi dengan handuk yang
an saat melihat pakaian yang ma
amu pasti cantik sekali, ini pilihan Pak Sur
urya itu siapa?" tanya
a tahu, Kinan,"
cara apa sih Bu?"
ndengar pertanyaan Kin
siapkan diri untuk acara nanti malam," ucap Ayu
Bu? Mas Ardi atau Mas Di
cara ini memang sengaja di persiapkan tanpa sepengetahuan Kinan. Ayah Kinan sen
," ucap Ayu, Ibu Kinan pelan berpesan kepada
uput dari tatapan Kinan yan
pa Bu?" tanya Kinan d
tu. Rasanyaingin memberi tahu, tapi memang amanah dari Sugondo,
ahu," ucap Ayu, Ibu Kinan singkat lalu berlalu pergi k
n menjadi keki saat di tatap dengan setajam silet oleh Kinan. Perias itu be
ita mulai saja merias wajahnya," u
acara apa? Tolong beri tahu Kin
a rias dan duduk dengan handuk
hanya itu," ucap Sang Perias singka