ggal di Surabaya. Ferdy melanjutkan kuliah sambil bekerja disebuah percetakan kecil milik s
ari Devi (sahabat Ayla) sang pemilik restoran jarang berkunjung ke Surabaya. Sehingga
la bisa melupakan kepahitan yang menimpanya beberapa bulan lalu. Walau kini s
a kala. Masalah yang menimpanya enam bulan lalu perlah
seseorang dari arah belakangny
tepat dibelakangnya "Iya nih kak, udah habis shift aku, makanya mau langsung pu
celana. Wajah Abram yang tampan semakin terlihat tampan di mata Ayla, apalagi den
ung-hitung biar tahu dimana tempat kosan ka
a sedikit ragu, karena selama ini ia tidak pernah diantarkan pulang oleh siapapun.
langan tangan Ayla, sehingga membuat Ayla terkejut. H
Ayla lakukan cuma bisa pasrah dengan ulah Abram itu dengan wajah tertunduk
lah salah satu seniornya. Tapi semenjak Ayla mendengar perkataan Abram pada temannya kalau ha
amu?" tanya Abram setelah
Ayla. "Kakak ma
mampir, Ay," jawab Abram, kemudian Ab
ak, dan maaf sudah merep
agai ucapan terima kasihmu padaku, Ay," uca
ah gajian aku akan trakti
ang masih bingung dengan sikapnya. Tidak ingin
ndangannya teralihkan kearah Ayla yang sibuk
ngatakan sesuatu pada sang kakak y
panggil
Ayla sekaligus menanyakan
ai dengan yang kuinginkan, dan ini tawaran langsung dari kampus ka
Ferdy dengan tatapan ingin tahu. "Terus?" tanya Ayla seaka
erusahaan N.H group? Setidaknya pernah dengar gi
a mengingat. "Kenapa dengan perusahaan itu?" tanya Ayla sa
ri ribuan yang melamar kerja disana, hanya puluhan yang diterima." ucap Fer
gat beruntung mendapatkan tawaran magang di perusahaan sebesar itu." u
rsama. Setelah duduk Ferdy mengambil nasi dan juga lauknya. "Tapi temp
ka berdua. "Kakak akan baik-baik saja dek, ini kesempatan langka, alangkah bai
saja kak, aku tidak i
ma ini mereka selalu melindungi satu sama lain. "Magang di Jakarta be
atau lebih, belum tahu
ekarang sebaiknya kita ma
a dengan tempat magang Ferdy di Jakarta nanti. Biaya tinggal di ibu kota pasti ma
mengurangi beban berat yang ditanggungnya. Sejenak Ayla t
ya. Ditambah selama 6 bulan terakhir tidak ada keperluan m
emasi bekas makan mereka. Sedangkan Ayla mencuc
pangg
k." jaw
ntuk meninggalkan dapur. "Berapa banyak biaya yang kamu
erdiam. "Soal biaya disana, nanti aku akan nyari
an jawaban Ferdy. "Kapan kamu berangkat ke Jakarta?
k, surat dari kampus juga
ahat di kamar duluan ya." ucap Ayla.
an dia menuju ke ruang tamu u
biaya hidup Ferdi selama tinggal di Jakarta. "Besok akan aku cek dulu,
dak pernah menarik uang di ATM miliknya. Segala kebu
amai dengan mimpi indahnya. Sedangkan Ferdy m
ambu