ilakan menghubungiku terlebih dahulu. Nanti akan kuatur jadwal yang tidak mengganggu kegiatan Joy maupun
lepaskan pelukannya terhadap Joy. Dihapusnya air m
mah Astrid. Jadi merupakan adik iparku," cetus Miranda seolah-olah mengingatk
n pria ini untuk menjadi pendamping hidup adiknya tercinta. Dan hal itu akan
enuh kasih sayang. "Sekarang aku ajak Joy main dulu ya, Mir
h," tolak gadis itu halus. "Aku menunggu kalian di sini aja. Enak dudu
Biar kupesankan...," ka
sendiri. Kamu temani aja Joy main. Kalau dia udah cape dan selesa
bil mengerlingkan mata. Lukas terse
a terus bertemu dengan anak kandungku. Demi menebus dosaku pada Astrid. Juga
*
u untuk mengantar Joy bertemu ayah kandungnya itu kapanpun Lukas menginginkannya. Bahkan akhirnya gadis itu memperkenalkan pri
kan dijemput pulang oleh Pak Lukas ini. Jadi kalau belum ada pemberit
a senang kini mempunyai partner untuk berbagi tugas mengantar-jemput Joy. Jadi keponakannya itu ta
padaku, Mira," ucap Lukas tulus
erdosa aku kalau menghalang-halangimu berhubungan dengannya. Astrid juga
mudian dengan hati-hati pria itu berkata, "Sebelumnya maafk
ya menunjukkan betapa dia tak menge
enuhnya ditanggung olehmu. Bagaimana kalau...ehm...mulai sekarang aku turut berperan dalam menanggung biaya Joy? Bisakah aku minta nomor rekening bankmu, Mira? Akan kutr
ri mana bagian yang harus ditanggung olehnya dan mana yang tidak. Bahkan barusan dia tidak bertanya
tidur, Miranda menerima pes
ke rekeningmu, Mira. Teri
h, melebihi biaya yang kukeluarkan buat Joy setiap bulannya, batin gadis itu kaget. Tapi ya suda
ari-nari dengan lincahnya untuk men
mlahnya terlalu banyak sebenarnya. Kut
ya tentang biaya hidup sang putra. Mengingat semenjak Joy lahir, sama sekali tak ada sumbangsihn
kebutuhan Joy. Nanti setiap bulan aku transfer nominal yang sa
n uang rupanya," katanya pada dirinya sendiri. "Maklum. Dia sekarang sudah jadi b
mengirim pesa
rid pasti bangga kamu mel
n untuk menebus dosaku adalah dengan melakukan yang terbaik buat anak kami. Ah, sayang sekali jasadmu dulu dikremasi, Trid. Kalau t
karena kasihan, namun lama-kelamaan hatinya tersentuh juga melihat perlakuan Astrid
agai tanda penghormatan buatmu, Astrid. Juga melayangkan doa-doa buat ke
mendesah lega. Beban di
untuk hidup baru dan bahkan menemukan putra kandungku. Aku berjanji takkan menyia-nyiakan kesempatan yang berharga ini. Akan k
tinya benar-benar plong. Kini dia bisa t
*