a. Seperti yang pernah Tante Siska bilang sebelumnya, dia akan mengad
wanita itu. Dia kendarai mobil sport melaju kenca
Andra untuk datang selepas Magrib saja. Pemuda itu menuru
ra. Pemuda itu mengetahui Tante Silvi yang menelepon dari nama yang ter
ndra sambut juga. Terdengar sapaa
Ndra?" tanya wanit
menjawab. Matanya tetap fokus pada
rti selama satu minggu kita gak bisa ketemuan, don
bisa melihatnya. "Tante, kan, udah tau k
nnya dan kembali riang. "Nanti kalo kamu ud
, Ta
it, ada notifikasi SMS yang memberitahu bahwa
suk, kan
g transfer, ya? Ma
uang muka per
bisa merebut hatinya dengan uang. Wanita it
ndra bersiap-siap membelokkan stir mobil ke b
Jangan lupa pak
lucu karena Tante Silvi saja tidak suka
a. Sudah ada beberapa mobil-mobil mewah yang terparkir di halaman. Andra mencari dan mengambi
lak tawa para wanita dari lantai dua. T
iska menyapa saat melihat Andra berjalan mendekat ke arahnya. A
e. Aku, kan, ha
eperti terkesiap pada penampilan pemuda itu. Bahkan wanita bergaun merah dengan punggung terbuka, t
nte Siska memperkenalkan Andra kepada teman-tema
, ih, kalo gue pinjam sehari. Hi-hi-hi.
menyandarkan kepalanya ke bahu Andra. Otomatis pemuda itu mengec
oo
gar. Mereka berdua hanya
temaram cahaya lampu disko. Sejak awal kedatangan Andra, Tante
dra menolak. Mabuk akan memperparah keadaan. Terkadang bila sedang mabuk, Andra lupa untuk menguasai diri. Di
mendekat kepada Andra. Tubuhnya r
ja, lu. Ikut kita
ka menggeleng. "Yang ada nanti gue mala
g. Cuma lu doang
"Ya udah, deh. Gue ikut. Nanti gue nyu
ngatkan dan melenggang pergi. Pandangan And
ajah Andra agar berpaling dan melihat lurus ke arahnya. "Liat ap
a tak enak karena baru saja tertangk
Ikut tan
r paling ujung. Mereka gegas masu
a itu. Nanti kita gak punya waktu lagi buat berduaan
Andra megap-megap dan susah bernapas. Tanpa pemanasan terlebih dahulu, Tante Siska m
ng dengan sekali tarikan. Wanita itu m
tingan pelan, Tante Siska sudah telentang di tepian ranjang.
a deritnya berlomba dengan detak jam di te
ka berdua. Wanita itu memangut kembali bibir Andra. Matanya tertutup
buh Andra menjauh. Bangkit, wanita itu me
Andra sambil bertumpu dengan hig
hnya. Menghisap dan bergerak maj
lalu dia pun menengadah. Menikmati setiap tarian lidah Tante Siska pada rudal milik Andra yan
bak seka
kkan tangannya semakin cepat m
. Andra bisa merasakan langit-langit mulut Tante Siska saat
*
Tante Siska meminta Andra untuk tinggal saja di kamar i
rahatkan diri untuk mengumpulkan stamina. Mana tau nanti
. Tak biasanya wanita itu mengetuk sebelum masuk, pikir Andra. Biasanya Tante Sis
lakan masuk ke kamar ke
mpat Andra temui tadi di lantai bawah, m
ragawati. Dadanya besar membusung. Andra tebak
i. Saya ingin mencari dia."
in tatapan wanita itu yang tak lepas menatap Andra, Andra sebenarnya takut sekali jik
adan. Andra pikir dia mau pergi. Akan tetapi, m
ragu wanita itu mendekat. M
rkan tangannya pada Andra. Seperti meminta Andra untuk menciumn
membelai pipi Andra perlahan. "Hmm ... pin
ih, Zu
-tiba meremas kedua bola miliknya. Wanita itu
gguh menggema
*