Rh
kembali memaksaku untuk memuaskannya, tetapi aku menolak karena hari sudah hampir
si. Aku baru sadar kalau seharian ini hanya makan satu kali yaitu waktu sarap
Mbok Darmi, kepala pelayan di rum
, aku lapar," kataku yang langsung
aking kelaparan, apa lagi tenagaku habis terkuras oleh pria sialan itu tadi siang. S
la menikmati acara makan malam ku. Sudah dua hari
tadi sore, No
an menyuap makanan. Usai makan, a
ggil suara di
ng memanggilku. Ibu berjalan menghampir
eraya mengusap-usap lenganku
us, kemana aja kamu?!" tanya Ibu ma
n temanku. Ibu tidak menanggapi penjelasanku barusan. Kupikir ibu
nyaku setelah se
i baru ayahmu lebih buruknya lagi m
ngan apa yang baru
o, Bu," kataku sembari men
idak pe
anku tidak mungkin ayah a
u pasti nyesel kalau apa yang ibu kataka
h. Ku langkahkan kaki kembali menuju ruang kerja ayah yang ber
Tok!
utan dari dalam yang memintaku untuk masuk. Aku menekan kenop pintu dan mendorongnya. A
tanyanya
di depan meja ayah
ku minta tolo
anya tanpa meli
ku karena ayahnya tidak bi
gas memotong ucapanku
. "Kasihan dia dijadikan budak o
pena ke meja dan tatapann
h orang lain?" tanya Ayah de
li padanya kare
rawan, dan Tuan Kasman pasti
ayah. Aku kembali merengek agar ayah mau
nya. Aku menghentakkan kaki ke
eratan Tuan Kasman? Aku berpikir panjang. Baga
ering. Gelas di nakas terlihat kosong, dengan malas-malasan aku t
dengan suara desah dan erangan dari dalam kamar Raka, kakakku yang ada di paling ujung ruangan. Aku mengabaikannya, karena itu adalah hal biasa,
pa. Namun, ketika hendak menekan kenop pintu aku terkejut karena mendengar suara yang su
n di balik dinding yang pintunya tidak ter
ajar
dah, di sana ibu menungging di atas ranjang dengan tubuh polosnya, sementara Raka berdiri menghujamkan k
Ibu yang merawat Raka saat masih bayi dan sekarang me
emak di sana sini. Ditambah ayah mulai jarang menjamahnya, mungkin karena sibuk dengan istri-istrinya yang lain dan bisnis. Tapi, aku bena
rku. Benar-benar sialan mereka! Aku memaki kesal. Sekar
bel si
a tidur di tengah suara-suara lenguhan ibu dan Raka, dan menga
g ujung yang tak lain adalah kamar Raka di mana aku menyaksikan perbuatan terlarang dia dan ibu semalam. Pintu itu
tu. Nampak Raka tengah tertidur pulas dengan bertelanjang dada sementara tubuh bagian
a tengah menikmati sarapan bersama. Aku meng
ayah di ruang kerja," kata a
lirik ke arah ibu. Beliau men
pa yang ayah ingin katakan padaku. Atau, ayah sudah mengetahu
rja ayah dan menutup
s teman kamu dari
rusan membuatk
pi
ia sebagai istri sir
elemas mendengar l