a tertulis Rivaldo Anggara, seharusnya dia bangga dengan nama keren berkesan ganteng yang diberikan oleh kedu
n. Setiap melihat cermin, dia ingin dirinya menjadi cantik sempurna selayaknya seoran
ikan yang dimodali oleh papanya yang mulai bisa menerima keadaan anaknya y
yang murni untuk perawatan kecantikan karena dia cinta dengan kecantikan ragawi, kliennya pria dan wanita. S
ntuk Vanya. Dia duduk di ruang tunggu sebuah rumah sakit ternama di J
gkapnya Dokter Reynaldi Nugraha. Dokter Aldi masih muda dan ganteng sih, da
lakan masuk ke ruang periksa," pangg
ia pun melenggang dengan santai masuk ke ruang periksa diikuti
benco
ci y
jadi-
apa banci yang bawa kicik-kicik ngamen di perempatan!" Dia menghempaskan rambut panja
kursi kerjanya dan menggoyang-goyangkan kursinya itu pelan sembari menyu
apan panas si dokter ganjen lalu duduk
agi ya? Mas Dokter kangen nih nggak ditengokin berbu
da dingin, dia tidak takut dengan keganjenan Dokter Aldi karena hanya sekedar godaan
ter mau nyuntik kamu, Cantik," ujar D
Ngarep boleh-boleh aja kok, Mas Dokter ...' Dia pun
lau mau nangis boleh, nanti Mas belai biar sakitnya h
b Vanya dengan santai sambil berbaring di bed pa
kamu, Say," balas Dokter Aldi de
uarkan suara maskulinnya,
Vanya. Diapun menyuntik lengan kiri Vanya dengan spuit 3
ya sekarang sama Mas Dokter?" goda Dokter Aldi l
nya yang indah, sementara tangan Dokter Aldi memegangi kedua len
Aldi lalu mengecup bibir ranum Vanya yang
di bibir Vanya, dia tersenyum dan berka
cebik. "Dokter Aldi sukanya nyosor, mema
eran pasti udah kujadiin istri," jawab Dokter Al
di sembari berkata, "Aku cewek jadi-jadian juga nggak mau s
entah. Dia tidak bisa menikah dengan wanita kw alias transgender, keluarga besarnya pas
lu duduk lagi di kursi pasien
rsenyum mengedipkan sebelah matanya dengan genit pada Dokter Aldi. Biaya konsultasi
ya konsul, kamu ke sini dulu," ujar Dokter Al
ah worthed digrepe-grepe si dokter ganjen ditukar dengan sepasang sepatu Gosh
jang Vanya yang beraroma parfum LV mewah. "Vanya, andai kamu cewek tulen ... Mas suka banget sama kam
tulen. Jatahnya pas bayi dikirim dari surga tuh aku cowok, tapi jiwaku cew
sihan pasien di luar yang nunggu giliran mereka." Tangannya sempat meremas bokong sem
l!" seru Va
pemeriksaan dokter untuk Vanya. Dia tetap menuliskan biaya konsultasinya, tetapi mengeluarkan dompet tebal
ak mungkin aku kosongin, nanti pihak rumah sakit curiga. Anyway, bodi kamu
elulu ntar lama-lama ikutan bengkok. Ahahaha ...," seloroh Vanya seraya tertawa den
berada di dalam ruang periksa. Vanya mengacuhkan mereka dan berjalan melenggak-lenggo