mengalir di hidungnya. Dia mengulurkan tangannya dan menyentuh aliran itu hanya untuk menemukan bahwa hid
Dewi. Tapi sebelum dia bisa menyentuh Dew
gan lakukan itu. Kita b
operasi hidung bulan lalu. Bagaimana ji
ndengar apa yang dikatakan oleh teman-temannya, dia
ya tidak punya rencana untuk melawannya, jadi dia
mereka pergi dan mengent
erugian yang begitu banyak, jadi dia tidak ak
mengeluarkan ponselnya dan menelepon pacar bar
ab, Galila langsung menan
di ujung telepon. Dia dengan cepat menenangkan kekasihnya itu, "H
i," jawab Galila di a
ku. Tidak perlu khawatir. Apa pun yang terjadi, aku pasti akan membant
senang. Tapi dia menyembunyikan itu dengan berpura-pura diam dan mende
agaimana Dewi bertindak begi
ang bajingan yang tidak memili
an itu. Tapi... Bagaimana dengan permintaan yang kuajukan
alila merasa sangat jijik hingga
ak akan pernah memberikan perhatian pada orang aneh bernama
engku bertanya lagi ketika
pikirannya, Galila menggertakkan gig
telah dia menyingkirkan Galila. Sepanjang perjalanan kembali
di gedung asrama ketika
ng tidak dikenal, tetapi dia masih menjawabnya
Nayaka? Ini Paulus Ha
u?" Dewi menjawab dan mengedipkan matanya pada Ki
u bahwa yang kamu lakukan itu melanggar tata tertib kampus? Dewan kampus telah mendiskusikan masalah itu, dan kami men
apakah sudah terjadi
serius di wajahnya dan mencondongkan tubuh lebih dekat ke
ait masalah ini tanpa mencari tahu terlebih dahulu. Kami telah memverifikasinya, dan pihak kami s
a gunanya bagiku untuk mengajukan keber
orbannya. Bagaimana dia bis
geluarkan pemberitahuan atas tindakan disiplin yang kami berikan dalam beber
sa mengatakan sesuatu, ponselnya sudah berdering lagi.
kamu merasa kesal?" ucap sang penelepon dengan nada
an vulgar di telinganya. Siapa lagi pemilik suara ini? K
t penalti dalam catatan akademisnya tanpa ada alasan
enyalahkanku. Kamu sudah menindas pacarku,
alila barusan dan akhirnya mengerti apa yang sedang terjadi.
nada puas, "Bagaimana perasaanmu sekarang? Apakah kamu menyesalinya? Tapi aku punya sebuah tawaran bagus unt
n santai, "Tidak, terima kasih.
mu.
ewi. Tapi sebelum dia bisa mengatakan apa-apa,
ma-lama, dia langsun
Jadi begitu Dewi menutup telepon, dia langsung bertanya,
asalah di bar. Dia pasti mengacu pada apa yang terjadi d
akukan tidak adil, dia masih menam
asalah di belakangmu. Pasti pelakunya adalah Galila si Jalang itu,"
Kirani dengan lembut dan berkata, "Tidak perlu dipe
an untuk membuat masal
menarik Dewi untuk pergi ke kan
arnya terjadi akan mengira bahwa Kir
ja dekan, Kirani mengetuk pintu cuku
li lagi di lain hari," usul Dewi. Kemudian dia
ja terjadi. Dia bahkan merasa bahwa suatu hal yang ba