pte
merambat berwarna hijau yang memanjakan mata. Karpet putih panjang juga terhampar luas dari pintu selamat datang hing
h duduk berhadapan dengan penghulu dengan mengenakan baju berwarna senada. Saat keduanya sali
putih melenggang menggunakan sepatu hak tingginya. Dia tak segan mengangkat dagunya tinggi memperjelas sosoknya y
ng lain. Serta warna pakaian yang dia kenakan full hitam dengan kacamata hitam besar. Jelas sanga
hagia di pernikahan saudarinya. Ada pula yang menyindir mengena langsung di telinganya mengatakan bahwa
arena dia tahu harus melakukan apa dan apa yang lebih penting untuk hidupnya
gi, kaya mau ngelayat aja," sindir salah satu tamu ibu-ibu yang duduk tepat di sa
ung sekarang bu Rose udah tobat, eh gantian turun ke anakn
bu, open BO gitu, kok bisa ya anaknya ibu Rose kelakuannya begitu," singgungnya lagi. Diana mengorek kupingnya yang gat
aya gak ta
gelangnya ke bawah kursi. Gelang itu mengg
dong, tangan saya gak nyampe," dia melambaikan tang
ngai kecil terukir di bibir Diana. Kaki dengan sepatu
uas dengan wajah yang menyeringai menang. Pasti tadi sakit sekali k
menarik tangan temannya lalu
kasar sama saya," ucap ibu itu tidak terima dengan wajah yang memelas. Kata-katanya terde
Menengahi perkelahian mereka. Te
ntak Rose d
ma sekali sama orang tua, padahal saya mau membantunya," teriaknya dengan keras. B
mau cari masa begitu?'
k saya, nanti saya yan
g sengaja dan main tuduh-tuduh saya, makanya Bu kalau punya mata tuh dipake, jangan mulut aja yang dipake ya bu," Diana berdalih membela d
tut," ancamnya. Tangannya menunjuk dengan sengit. Tapi Diana hanya tersenyum meledek alias
ngis, lebih baik ibu jaga mulut saja dulu ya, kalau tidak mau dituntut balik atas pencemaran nama baik," kini Di
ntikan!" bentak
pain dilawan, udah yuk jeng," ucap temannya menarik lenga
mendecih dengan si
joli yang baru saja meresmikan statusnya sebagai suami istri. Melupakan keributan yang baru saja terjadi. Ma
mu sudah membuat mama malu!" b
menggeram, mengulik masa lalu sang mama. Dia sudah biasa mengabaik
bukan senyum asli. Tapi hanya senyum pencitraan. L
kan didepan keluarga ku, sudah aku jambak dia' batin Dian
a lagi. Dari awal memang berniat mau merusak acara
menghadiri acara ini. Acara dimana Ayumna saudara tirinya m
tang. Padahal dia sudah tahu kalau Dion adalah mantan paca
paksaan agar dia mau berjaba tangan deng
sanak keluarga yang ada di situ menoleh padanya dengan tatap
namanya?" Diana berpura-pura tidak tahu sambil berjab
sumringah. Wajah polos nya tida
yumna lalu memeluk Dion juga. Tubuh Dion pun menggelenyar
as pelukannya namun ditatapnya Dion lekat-lekat. Pria itu kiku
h atas ucapan selama
irnya dia berbalik dengan ekspresi jijik. M