membawa Maria ke ruangan tersebut, selama perjalanan Maria terus memberontak tapi karena kekuatan Sintia Dina
AN AKU INI SIAPA?!" pekiknya mara
pa bos kami pun kau tak akan setenar ini. M
UA KE RUANG RIAS!!" pekiknya memerintah, pekara teriakan suara Tomy menghebohkan seis
bih bikin heboh lagi karena posisi mereka itu juga cara biacara mereka, meskipun hanya gerakan bibir saja
ami hingga hanya melihatn
ng bicara atau bahkan kontak fisik begitu?!" Pek
ngeluarkan suara, "pasti viral in
a ini." Semua orang menatap Dina ya
biasanya Dina tak akan ikut-ikutan dengan ma
membuat Tomy langsung menyuruh pekerja yang memon
ang menurut Tomy lelet padahal dia hanya menjad
n ini tak seperti yang mereka lihat. Nyatanya Camilla hany
aget sembari terus melihat bekas lukanya yang
k kecil dan kembali mem
nemukan berlian sekebon Reon merampas foun
, "aku sendiri yang meraciknya." Ucap Camilla, sedangak
edang stress-stressnya dengan produk yang sangat dia impikan y
n ku, karena kau itu kekasih ku." Uc
tak pernah mengajakmu berpacaran. Gak usah nga
l. "Kalo Reon tidak mendengarkan Cami, Cami bakal nangis nih!" Reon mengernyit heran sekaligus tak menyangka melihat pemandangan d
a seperti itu adalah pisau tajam yang bisa membua
mengetahuinya." Seruny
?" Tanya Camilla sembari memperh
r
illa menahan nafasnya karena menurut dia jarak ini terlalu dekat bahkan jika ia bernafas akan men
ng dan lembut nafasnya hangatnya menerpa wajah
saat rasanya dia melayang dan melup
*
membuat semua orang berkumpul karena keributan itu. Setelah itu Reon sang CEO marah besar karena keributan itu ulah pacarnya dia memutuskan pacarnya disitu lalu tiba-tiba menarik tangan si perias cantik
ensil. Benar sekali jika sedang kambuh begini halusinasi Camilla memang dari potongan waktu ke wa
Camilla alami ini dia akan menceritakan imajinasi lain yang menempatkan dirinya terlibat di kejadian tersebut. Terlebih lagi j
jelasan Camilla di pastikan hal ini tidak terjadi, egois memang PTSD yang Camilla alami ini. Se
einginannya. Dan... seperti biasa ini akan menjadi tugas lapan
psikolog sepertinya untuk bertanya-tanya. Tapi berbeda jika pasiennya itu Camilla dia memilik
a itu jadi membuat ku luluh dan mencintainya secara perlahan kau tau? Bahkan kami memiliki nama panggilan sayang. My byuu~~" Camill
ng. Dia tetap dirinya hay
istennya berbisik dan sedikit geleng-geleng me
g tersabar selama menjadi psikolog selain membantu orang lain dia juga belajar ba
yang bisa membuat Camilla
rancang di otaknya, setelah itu ia tersenyum ce
a habis bahkan jika bisa aku akan membeli semua pro
" bisiknya menutupi mulut dia dengan ma
u
karena Riana atasannya me
napa?" Tanya Camilla
n kisah mu saja yang sangat menarik itu." Riana menarik senyum paling cerah seolah dia
Lia meyakinkan Camilla d
Reon itu di mata mu?" Buku kecil untuk menulis poin p
gak gitu cuman dia nampilin dirinya seperti itu bukan dirinya yang asli. Yang baik, penyayang, dan yang paling penting dia sangat berbeda jika su
Prok
ri Riana dan juga Lia. "Stop! Kalian tak usah be
n aksinya setelah mendapa
Riana saat melihat Camil
an raut wajah kesal dan menahan emosi, "aku harus menjaga Reon dari medusa alias mantanya ya
ti di jalan!!" Peki
milla dengan langk
. "Kau bersiaplah untuk tetap siaga jika Cami membuntuhkan sesuatu... kali ini dia... benar
ikit tak percaya dengan yang di tanyakan ini. Karena ia tau Camilla biasan
. Untuk kembali sepsrti semula aku sudah menuliskan beberapa poin, pertama dia ingin menjual semua produk m
laptop di hadapnnya memang dia sedari tadi fokus ke akun instagr
ulai merespond... hubungannya." Lia sedikit merendahkan suaranya di a
elihat lebih jelas, keningnya mengkerut hingga m
nya masih ada yang men
*
itting