DIHINAKAN SAUDARA TIRI
H DENGA
jau!" pekik Natasya. Dia membanting bungkusan rempeyek yang sudah Rinai siapkan untuknya. Natas
obat ibu. Ibu lagi sakit," getar suara Rinai sambil membungkuk hendak memungut plastik yang dilempar kakak tiriny
tu sudah menyakiti momyku!" Natasya mencebik sambil menatap wajah Rinai. Seme
ak terima kalau kamu merendahkan ibuku!" Rinai menatap Tasya d
hi pria beristri, pasti hanya mengincar kekayaan papiku saja 'kan?" ucapnya sambi
l
giginya gemelutuk menahan kesal. Dia bisa jadi lembut dan penurut, akan tetapi ket
an S1nya itu menatap tak percaya! Setahunya anak dari istri kedua papanya itu selalu menu
ng, aku hanya memiliki Ibu, perempuan yang aku sangat cintai. Jika kamu merendahkan ib
i dijadikan kacungnya itu kini berani melawan. Bukan hanya itu, dia berani menampar wajah cantiknya
endeklarasikan hubungan mereka berdua di depan orang tuanya. Karenya Tasya susah payah s
menangkap pergelangan tangannya lalu menepisnya.Tampak satu orang lelaki dengan caping dari kain dan handuk
bak sebaiknya pulang sebelum saya mau membun
kumal itu dengan jijik. Dia menatap lelaki berpo
g satu miskin, yang satu rendahan!"
uara bariton itu terdengar tajam. Wajah yang sebagian tertutup capin
rkan! Asal kalian tahu, Rendi sedang menangani proses penggusuran area tanah ini! Akan dijadikan mall dan bangu
h menjauh area Rinai berjualan. Lalu duduk di seberang jalan
pirinya. Tasya bergegas masuk setelah dua k
pada Rinai yang tampak tengah menarik napas
nya. Sontak tangan gesit Rinai menghentika
embuat sebagiannya menutup wajah. Tampak guratan ketampanan yang paripurna tercipta. Wajah itu sungguh tidak cocok jika
tu plastik penuh yang sudah rusak diinjak Tasya. Lalu dia meny
Bang!" ucap Rinai
emuanya!" ucap
ng ini pada rusak!"
n? Jadi aku beli semuanya! Kebetulan lagi ada kele
dan memerlukan banyak biaya untuk berobat. Sedangkan pendidikannya yang rendah membuatnya han
h banget uang buat biaya Ibu berobat!" ucap Rinai samb
p saja ini rejeki ibumu!" ucap lelaki itu yang ba
n netra berbinar. Lalu Rinai bergegas membereskan panci bekas jualannya dan melipat tikar tempatnya dudu
ki itu menoleh kanan kiri dan memastikan tidak ada orang, lalu mengeluarkan iphone berharga belasan ju
taris perusahaan! Lalu minta check juga wajah ini, apakah ini salah satu karyawa