Mayang untuk pergi bersama. Mereka sepakat berkumpu
h berkumpul. Kita tinggal mencari bersama-sama dim
hadap anaknya. Mama hanya diam sambil menenangkan Mayang. Sebenarnya mau Mama ma
srah mendengar keributan ini. Sembari membaca ayat p
Mama ini. Dia gemes aja sama anak millenial ini. Apa-ap
. Tapi karena banyaknya pekerjaan yang tak bisa ditinggal. Aku faham, dan keluarga juga faham.
uk sekali rasanya. Beberapa kali hampir ter
k tangis Mayang. Matanya benar-benar bengkak. Bahkan ketika men
ada Mayang sama Mama gak ti
eyel coba jadi orang! Kamu
ang bersandar ditembok bagian ujung. Sedang aku du
seperti kemarin-kemarin. Apa karena dia bawa ana
dan juga Suaminya Mayang. Gantian aku m
ja, Ma,"
. Semoga semuanya bai
Mama bolak-balik kaya
ngantuk. Yang ngeyel itu k
eh pokoknya. Apalagi kalau sudah kh
segera membuka pintu, dan terkejut melihat Abah menggendong bayi
mu. Tapi .... " Abah tak sa
ari menemui bayinya. Air matanya kembali t
ak," ucapn
at dengan bayi serta Mayang. Jadi ak
rajiun, yang sabar ya,
ku dim
sudah gak ada. Sekarang dirawat oleh warga
na kalau mulai malam ini kita meronda
l dulu kita biasa menjaga kampung ini. Tapi sekarang mulai marak la
ng, jadi jadwal kita tabrakan. Bagaimana setelah kita menguburkan
menyetejuinya. Rencananya akan mengubur
*****
ucapkan bela Sungkawa terhadap Mayang. Pandangannya
aru. Lah kok banyak tingka
h begini, siapa sudah yang salah?" Hawanya mulai panas nih. Mama cuma
u. Dasarnya aja sombong ngatain mitos-mitos takhayul. Akh
uga. Mama aja kularang mengumpat Mayang, mer
? Mau sampai kapan kalian mengapokkin saya? Saya ada salah apa sama kal
ada gak ad
ntik dengan syal dilehernya. Tampak asing namun tampak fam
*****
ma ini dianggapnya mitos. Sering menanyakan hal yang boleh dan tidaknya terha
sa bayi dibawa sama kuyang? Padahal kan kalo
Abah datang kerumah dengan hal yang baik. Tapi aku dengan sombongnya
la merah menabrak rumah kami. Aku pikir itu bukan
dapur serta masuk ke kamarku. Entah bagaimana caranya anakku dibawa pergi.
kemudian menanyakan padaku, aku langsung syock. Ketika keluar cahaya itu sudah pergi jauh. Suamiku mengejar namun tak sa
ingin bikin sambel terasi dan memenuhi hasrat keegoisanku sema
untung anakku masih bisa selamat, tidak seperti Mayang. Bisa gila aku. Mungkin ini juga Allah lama memberikan kepercayaa
kan bayi ini. Ini han