hat noda merah yang tertinggal di kursi mobil tempatku duduk tadi. Situasi ini benar-benar memalukan. Jadi, aku
m padaku. Dia tidak mengiya
h dipikir-pikir lagi, lebih baik kamu menungguku sebentar. Aku akan masuk ke dalam untuk mengambil beb
uara serius, "Yang terpikirkan olehku tadi hanyalah memberimu tumpangan. Jadi, aku tidak pernah menghitung biaya yang harus kamu berikan padaku seb
ngatakan hal itu, ma
ali bertemu dengannya. Sayangnya, hal yang sama tidak berlaku untuk
guk pada Dhani.
n, dia
sung melihat foto-foto pernikahanku. Sek
tara aku bersandar di dadanya. Terukir senyuman bahagia di
atnya lagi, aku baru menyadar
k menipuku, dan aku tidak menyadarinya. Ternyata
era pulang. Jadi, aku segera melepas pakaian kotorku dan menyeka tubuhku
kit dari tubuh bagian bawahku yang terluka, tetapi karena rasa saki
emas beberapa pakaian, mengambil p
amar, aku mendengar suara 'duk'
ada rahasia lain yang belum kuketahui. Dan mungkin i
karena tubuhku terlalu kaget dengan semua yang terjad
selimuti dengan kegelapan. Ruangannya kosong. Hanya ada tir
ana, aku melihat sebuah buku yang terge
kudengar tadi berasal dar
ergi ke jendela dan melihat mobil Sandi di bawah. Dia sudah pulang.
wa lift sedang naik ke atas. Karena tidak ingin melihat wajah
. Aku bisa mendengar langkah kaki Sandi, serta suara
partemenku dengan penuh kebencian. Namun, aku mendenga
pat. Karena begitu ingin menemukan keben
pintu, aku bisa mendengar leb
tnya, aku hamp
wanita. 'Bagaimana mungkin ada wa