ang berusaha menghindari mereka. Hingga pada akhirn
ari lagi," kata Fe
yang alirannya langsung mengarah ke laut lepas. Di pinggiran sungai tersebut banyak ditum
da!" seru salah se
ekati Fengying yang tengah mencari jalan untuk l
ng satunya lagi. "Sudah tidak ada lagi jalan bagimu untuk me
kalian. Sebaiknya kalian pergi
pantai itu terdapat tebing menjulang tinggi yang berbatas
ntu sangat menyulitkan Fengying. Ia su
enaiki tebing ini," desis
gsung menghentikan langkah. Kemudian mereka mentertawak
isa selamat dari kam
n untuk hidup!" ancam pria yang satunya lagi sambil mel
i dulu mayatku jika menginginkan pedang
selain berontak dan melakukan perlawan
bentak salah seorang dari mereka.
ong, dan sangat menyepel
r, ia merasa dipandang rendah
ngying. "Aku harap kalian mau bertarung denganku satu lawan satu!" sa
wab salah seorang di antara dua penjahat itu, me
ndungiku," kata F
orang tersebut. Seakan-akan, dirinya mampu menghadapi penjahat
rena terdesak, ia pun menjadi berani untuk menghadapi kedua
engan pukulan yang sangat keras. Sehingga Fengying terjatuh, Fengying masih harus banyak belajar lagi dalam olah kanuragan.
i, Anak muda. Ayo, keluarkan kemampuanmu
in menyerah begitu saja, aku masih sang
ejatinya, ia merasakan sakit akibat pukulan keras dari law
mati di tangan kami, Anak muda!" bentak pria
kali ini ia hendak menghajar perut Fen
an pria tersebut, dan balas memukul kepala or
seperti itu. Ia pun segera maju dengan melanca
ukulan bertubi-tubi hinggap di kepalanya, hingga menyeba
anya hingga membanjiri wajahnya. Seketika, pandangannya pun mulai r
ahwa kami bukanlah lawan yan
seru kawannya yang tadi terja
ini. Setelah itu, kita ambil saja pedangnya!"
ndang keras kepala Fengying hingga menyebabkan pemuda itu tak sadarkan d
erayakan kemenangan mereka yang sudah be
ada uang di dalam sakun
tidak sadarkan diri, tergeletak di atas pasir pantai. Kemudian, orang it
naas itu. Tiba-tiba saja, datang sebuah serangan mendadak ta
tampak bingung ketika melih
u terjatuh
mukul kepalaku secara tiba-tiba," jawab To
ekali, apa yang terjadi denganmu?" tanya pria berikat kepa
da kekuatan gaib yang m
a pergi saja d
tempat ini, sebelum makhluk gaib yang melindungi anak muda i
ggalkan tempat itu. Mereka tampak ketakutan, mengang
atas pasir. Kepalanya terluka parah akibat benturan ker
ba-tiba saja, muncul sesosok makhluk menyeramkan. Wajahnya merah
yang tergeletak di hadapannya. "Pedangnya itu memiliki kekuatan tinggi, jika aku menyentuh tubuh anak muda ini. Maka tubuhk