nghentikan langkahnya. Ia paham bahwa dua
elangkah mendekati kedua orang pria yang sudah berd
ri mereka bertanya kepada Fak T
an dari salah seorang pria tersebut, "Aku baru dari pasar membeli m
perti itu, apakah ada uan
balas bertanya samb
an di tempat ini!" bentak orang i
is aku belanjakan, dan aku tidak pu
i penjelasan dari Fak Tau, sehingga mer
itu sambil menjambak rambut
. Ia menghentakkan kakinya menginjak kaki pria yang tengah menjambak rambutnya. Kemudian, ia langsung melepaskan pukulan keras ke p
i kencang meninggalkan tempat itu. Karena Fak Tau sadar diri jika di
Xie kepada dua orang kawannya ya
au. Mendengar seruan dari Lon Xie, mereka bangkit dan langsung menge
atlah cepat hingga sukar untuk dikejar lagi. Pada akhirnya, kedua orang itu
a anak muda itu?" geram
mu lagi dengan anak muda itu," sahut kawannya dengan napas terengah-
ntuk kembali kepada kawan mereka, dan enggan
menyusuri tepi pantai menuju ke arah kediam
k mengejarku," desis F
i peluh yang bercucuran. Ia terdi
hindar dari mereka. Jika tidak,
nya pun sudah mengering. Maka, Fak Tau kem
atas kursi kayu yang ada di beranda rumah tersebut, sambil mem
ri saudaranya itu. "Fak Tau, ada apa denganmu
aan dari saudara sepupunya itu, ia hany
ak Tau?" Yuan Shao bertanya lagi karena merasa
ung menceritakan kejadian yang baru saja ia
reka itu adalah anak buah Lau Ti
an seperti itu, pasti mereka itu anak buah Lau
nmu, Fak Tau?" teriak F
dikit insiden saja. Nanti ak
hari ke
membaik, luka di bahu dan kep
k berjalan-jalan keliling kampung, menikmati kei
pan yang penuh selidik? Seakan-akan mereka mencurigai aku,"
nal dirimu, Fengying," jawa
terlihat seperti seorang penjahat?
ini baru datang di desa ini, sehingga pen
a jalan lagi!" timpal Fak Tau mengajak Fengyi
ngkah menyusuri pantai yang pasirnya tampa
g?" tanya Fak Tau sambil terus melangkah menu
sudah tidak terasa sakit
alau memang
ng ada di pinggiran pantai itu. Mereka tengah diawasi oleh seorang pria ber
ebut. Setelah dekat, ia memandangi wajah Fengying dengan begitu le
ek itu?" tanya Fengying b
Sepertinya dia adalah seorang musaf
akkan telapak tangannya di atas pundak Fengying. Lalu berkata lirih. "Kau
ut mendengar kalimat yang di
g bangkit, mereka terus memandangi
idak mengerti," timpal Yu
anusia pilihan Dewa!" tandasnya sambil tersenyum lebar menatap wajah Fengying. Lantas berkata lagi"Di mana makhluk-makh
an, dan membuat Fengying tidak mengerti
ling berpandangan. Mereka tida
nya Fak Tau menatap wajah pria berus