ang g
a itu dengan penuh gairah. Wajah Sylvia memerah karena bersemangat dan nafsu ya
iak marah kepada mereka
an rasa sakit serta penghinaan y
ka tiba-tiba tersadar setelah mendengar suara Trevor. Perlah
erdiri di dekat pintu. "Trevor, apa yang sedang kam
adaku bahwa kamu akan pergi berbelanja dengan sahabatmu sore ini? Me
matanya merah
i tengah malam hanya untuk membelikan Sylvia hadiah ulang tahunnya. Sial bagi Trevor, kekasih
jadi tidak ada gunanya menyembunyikannya lagi. Lihatlah dirimu. Apa kamu benar-benar berpikir bahwa aku ingin bersama pecundang miskin sepertimu? Sedih untuk dikatak
benar mencintaim
daku bahwa aku harus menunggu selama sebulan untuk bisa mendapatkannya. Itu sangat menyedihkan! Sedangkan
ra, dia terlihat semakin meng
ar-benar berpikir bahwa kamu bisa tidur dengan Sylvia? Aku akan memberitahumu sesuatu, hal itu tidak akan pernah terja
ku akan me
kan oleh kedua orang itu, Trevor bergegas me
apa dirimu?" Dennis mendengus dan meninju Trevo
an berotot. Meski Trevor beberapa inci lebih pendek dari Dennis, tapi dia memiliki
ipinya dari tempat di mana Dennis meninjunya. Meskipun dalam keadaan linglung dan mata yang
nnya ke Trevor untuk menginjak wajahnya, menjepitnya ke lantai, "Kamu adalah seorang pecundang. Ini yan
jah Trevor beberapa kali dan
tiap gerakan membuatnya mengerang kesakitan, tapi
gitu saja. Dennis duduk di punggung Trevor dan
dut mulutnya, Dennis menulis "Pecun
evor dan memperingatkan, "Jika kamu berani memprovokasiku lagi, aku
nnis menggandeng tang
harus menyeret dirinya kembali ke asramanya. Siswa lain tidak bisa tidak m
nya menjadi berkeping-keping. Pada saat itu, Trevor tidak lagi peduli jika orang-o
nya yang bernoda dan compang-camping, lalu membersihkan kata-
r. Kata-kata jahat Bernard, penghinaan Dennis, dan kek
ukmu seperti yang dilakukan oleh pasangan normal lainnya. Itu karena kamu me
ak bisa menahan diri untuk tidak mengepalkan tangannya s