it jingga berubah menjadi gelap berhiaskan b
pedang bersama dengan Pangeran Ergo, tentu saja dia
ata birunya bersinar seperti batu safir di dalam air begitu jernih dan dingin. W
mpan di hadapannya. Seperti magnet, menarik perhatian P
ngan para ksatria yang berada di bawah perintah Pangeran Ergo. Semua orang sudah membicarakan tentang reputasi Putri Erina yang tidak p
ri Erina? Dasar prajurit sialan itu sudah mer
lamun saat berjalan dengan seorang Putri
an Putri Erina. "Maafkan hamba, Putr
rumor tentang aku yang bodoh dalam segala
Tuan Putri, maafkan hamba yang sudah mengabaikan Tuan P
bersama setumpuk buku. Tidak seperti kakak, dia bisa melakukan semua hal dengan sempurna tanpa kekurangan. Kakak pantas menj
u dengan pendapat Putri Erina. Mereka terus berjalan menuju are
g. Putri Erina berlari setelah melihat Pangeran Ergo yang sudah berada di arena berlatih, menyiapkan pedang sungguhan miliknya. K
rah adiknya, Putri Erina dengan sigap
gkasan Putri Erina. Pangeran Ergo hanya tersenyum puas, ia tahu b
belumnya. Pedang diayunkan dengan cepat dan memburu, tanpa mem
angan Pangeran Ergo membuat tangan Putri Erina seperti terkena kliatan petir. Darahnya yang mengali
n Ergo mengayunkan pedangnya, Putri Erina dengan sangat berani membalas serangan tanpa henti. Kali ini para ksatria
nafas. Butiran keringat mengalir deras membasahi tubuhnya. Begitu
iba hilang dari pikirannya karena menyaksikan pertarungannya dengan Pangeran Ergo. Putri Er
uk belajar pedang, kau akan menjadi ksatria wani
n Ergo. "Kakak sudah tahu kan, sihir bertarun
Pangeran Ergo dengan tergesa-gesa. Ia berbisik di telinga Pangeran
k?" tanya P
besok, karena aku harus pergi ke medan perang. Tetap berlatih pedang dan sihir, kau harus bisa melampaui aku dan jaga
i hadapannya dengan cepat bersama ksatria Hilar dan Hilian. Putri Erina hanya bi
g kerj
i peperangan ke negara Zelbert, kegundahan Raja Fasco tidak bisa dibendung lagi. Kerajaan Velian adalah ke
uk Raja Fasco. Selama ini Raja Fasco selalu berhati-hati agar tidak menyinggung kerajaan Velian, namun entah
ali ini, aku yang akan menjaga kerajaan dan negara kita tet
bisa ayah membiarkan kau pergi untuk berperang melawan kerajaan Velian yang kekuatan militer
n Raja yang bisa diandalkan nantinya, aku akan membawa Hilar dan Hili
an semua yang kau butuhkan, jangan lupa bawa Hilian dan Hilar juga be
menghadap sang Raja. Mereka memberikan hor
pangeran Ergo dalam perangan kali ini, lindungi dia dan pas
n Hilar membungkuk hormat dan
edang tanpa berkedip dengan menatap matanya saja sudah membuat musuh ketakutan, gerakannya seperti angin di musim dingin, tenang dan mematikan