Mas Indra seolah tak punya keinginan untuk mengajakku ke sana
lang agak sorean atau malam," ucap Mas Indra tanp
as? Ikut dong,
urusan lelaki, kam
ga suntuk di ruma
kamu di rumah dulu. Oke?" Dia kemb
Indra sudah sangat rapi dengan kemeja dan c
lah perias andalan di komplek perumahanku ini. Rumahnya t
i ini agak siangan. Sekitar sepuluh menit kemudian, Mbak
anyanya santai sembari m
api elegan gitulah ya," ucapku
ak. Cukup cantik, kan, ya?"
gak ramah di kantong kayaknya ini m
cana awalnya akan kupakai di acara lamaran Kak Attar tapi entah kenapa dia g
angat baik. Dia juga yang memakaik
cantik, ya," Puji Mbak Rifka kemudian. Ak
. Di dalam mobil hatiku mulai berdebar tak karuan. Tak bisa kubayangkan bagaimana ekspresi Mas
mulai duluan. Bahkan akhir-akhir ini, perempuan itu mulai seri
dari spion. Aku mengangguk pelan bersiap untuk turun d
in saya juga nggak terlalu lama di dalam," ucapku seb
tpam sambil ngobrol," jawabnya l
ggung kecil di depan sana, seorang MC mulai membacakan acara selanjutnya. Ak
tadi aku belum menemukan batang hidungnya. Tak lama ke
laki-laki yang tak asing itu padaku. Dia sedi
dra? Dia sudah sampai d
yum tipis menjaw
pinjam mikrofonnya sebentar. Mau kasih
a apa yang kukatakan. Mungkin dia pikir, kejutan apa yang kuberikan sed
0 menitan kok. Nggak terlalu me
n mengijinkan karena Mas Indra juga salah satu panitia dalam
melangkah ke atas panggung. Mas Indra dan perempuan itu ternyata duduk di sisi panggung, bica
sedikit acaranya, ya. Di sini saya cuma minta 5-10
ihat tolah-toleh tak nyaman karena melihatku berada di pa
, primadona di kampus abu-abu kita. Saking asyiknya ngobrol sampai Mas Indra tak sadar jika istrinya sudah ada di a
a Putri itu sudah menjadi selingkuhan suami saya? Entah sejak kapan saya pun tak tahu. Tapi yang jelas, dia selalu meneror Mas Indra tiap tengah malam. Bahkan
sahut menyahut. Bahkan banyak diantara mereka yang berdecak
akan dari seorang perempuan terdengar begitu lantang. Disusul de
sal bicara dan tak punya bukti apa-apa lebih baik diam saj
ki perempuan lain bodoh, he
rin siang. Aku cek mutasinya via internet banking, lalu kuprint semua tra
irimimu duit setiap dua minggu sekali selama beberapa bulan terakhir. Asal kamu tahu nona Siska, uang yang kamu makan itu adalah uangk
ak yang mengejek dan meledek. Mereka tak menyangka sekelas Siska yang selalu in
u merah padam karena malu. Aku yakin kali in
juga berhak menikmati gaji suamiku sendiri!" Teriaknya. Mataku membulat seketika. Oh jadi
lalu?" Tany
iska empat bulan lalu," j
dikaruniai momongan. Aku juga sudah mapan, lagipula laki-laki berhak memiliki e
n pernah menginjakkan kaki lagi ke kantor itu, Kak Attar tak sudi memiliki baw
gku. Bahkan para perempuan sal
ak. Pelakor kur
hnya yang sok i
ok kecakepan kok. Ngga
ujuh bulan lalu. Baca buktinya di kertas itu dan jangan mengelak lagi. Benar-benar murahan! Makan saja duitku, aku ikhlas karena mungkin
i bagaimana ekspresi Mas Indra dan perempuannya saat
ya untukku. Sebelum masuk mobil ku
njelaskan sesuatu padamu," u
t koyak di bagian lengan, rambutnya pun acak-acakan bahkan make upnya
Lihat perempuanmu itu, kasihan sehancur itu!" Gegas aku masuk ke
*