embangunkan Naila dengan menggoyangkan ba
jipkan matanya dan b
alon suami kamu
ar mandi dengan membawa handuknya setelah mandi Naila turun k
ata maaf Naila yang baru
ucap Raihan yang meli
gak sama kak hani ke sininya
m dia kalo udah sama temannya saya dil
ke kak Hani
ucap Raihan lalu Naila mengangguk dia duduk d
minya masak tapi dicegah oleh Raihan kem
ana" tan
n umi masak di d
ntu kamu masak
ada dapur berantaka
on dengan wajah lucunya seperti anak kecil lalu N
sini" tanya uminya ya
sak" jawab Naila samb
disini" kata umi yang me
ucap Raihan kau umi menganggu
bawa sayuran yang dipotong tadi mendekati Naila yang sedang memotong b
agi nai" kata Raihan yang bin
empenya" ucap Naila memberi
mundur sedangkan Naila ada didepan Raihan kami berdekatan Raihan berada di b
p-tatapan Naila pun sadar d
inta maaf lalu melanj
ke ruang makan kami pun makan bersama-sama disit
inum apa"
wab Abi kemudian umi
Raihan minuman git
anya Naila kepada Raihan yang
membuat kopi setelah itu dia kembali ke meja makan lagi
ngerjain sendiri dia gak mau
enaruh kopinya ke meja kem
a mandiri apa-apa gak mau ng
i" ucap Raihan setelah
terbiasa manjain Hani dia
h dengan umi tinggalnya biar
kan nasi ke dalam piring untuk suaminya dan akhirn
di dandani oleh kakaknya yaitu Hanifah yah di membantu adiknya make
ila Habibah dengan mas kawin emas dengan seberat sepuluh gram dan surah Ar-Rahman dibayar tunai" ucap Abiku d
a Habibah binti Abdul malik dengan
saman dengan kelegaan hati yang lelaki itu rasakan, seak
ara saksi" t
cermin tak percaya jika hari ini status Naila berubah menjadi seorang istri dia mendengar lantunan ayat Surah Ar-Rahman yang
aihan yang berada dibelakang, Naila celingukan mencari k
adapan Naila yang kini menjadi istrinya, Raihan melan
atap tepat kedua bola mata hitam le
ebuah ruangan bersama lelaki asing selain abi dan umi ku, nam
g jauh lebih tinggi dari ku, Naila menjaga jarak
n kiri Raihan menyentuh kepala ku, tangan kanannya menangkup daguk
abaltaha 'alaihi. Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadamu kebaikan dirinya dan kebaikan yang engkau tentuka
n" Naila pun me
tangan Raihan bukti bahwa baktinya seba
g tua ku melainkan pada Raiha
pada nunggu" ajak Kevin lalu Naila me
ah dia sahabat terbaik Naila yang selalu ada Sekar baru kali ini dia
gw kangen tau" melepaskan pelukannya
biasa orang kaya mah selalu si
ita main lagi nas gw kangen
lagi nanti bedak lu luntur nai ntar malah jadi jele
kannya balas ekting gw malah ledek
yah siapa tau ketemu calon suami gitu haha sekali lagi selamat ya na
" tanya Raihan ya
curhatan saya dan kasih
h sungkan-sungkan curhat sama saya"
kamu jadi ubah pang
s panggil bapak
kak, mas juga bo
ak mas aja yah hehe" kat
a" Raihan pun mem
esai acara pernikahannya mereka pergi ke kamarny
Raihan yang baru memasuki ke kamarnya melihat Naila
Naila yang mandi Raihan pun menunggu Naila di kasur sambil membaca Al-Qur'an dan bersender di kepal ranjangnya lalu keluarlah Naila yang habis mandi dengan pakaian
Al-Qur'an dan menaruhnya di meja sampingnya Raihan yang meli
ilang capenya" sembari me
sindir Raihan kemudian Naila pun
ang" Raihan memijitkan kaki Nail
a biru lagi" gerutu Raihan yang sedang mem
juga ilang" ujar Naila s
aki kamu" Raihan keluar dari kamarnya untuk mengambil air hangat di dapur Hanifah melihat suaminya yang sedang d
r" tanya Hanifah yang bar
Naila soalnya kakinya bengkak H
ih" Hanifah panik baru me
kakinya" Raihan menuangkan air panas deng
Kemudian kembali ke kamarnya dengan m
un menurutinya Raihan menetes handuk itu dan mene
Naila yang membu
empelkannya lalu Naila mengangguk setelah selesai mengompres kaki Na
aku" ucap terima kasih Na
sambil membawa bantal berjal
aila yang aneh melihat suaminya itu mem
anggu tidur kam
lum sempat Naila berbicara Raih
am" Naila pun menuruti per
bersiap-siap ke masjid ia pun membangunkan istrinya ya
yuk" Raihan menggoyangkan bahu Naila
at sendirinya mas" naila masih tetap memejamkan
api tetap saja Naila tidak menghiraukannya kemudian