embuat Bayu terkesima rumah mewah dengan halaman luas
ang terparkir di depan mercedes E300 Sporty stile
hari di pakai bu Lira?" B
ursi, dengan sunroof full sampai belaka
yonya ya?" Tanya peremp
da pa ya?" Tan
ulu sudah
ntung ni perut
tahun mbak k
ga salah tujuh atau delap
a suami oran
as, belum pern
i ga ada di ruma
itul
kut nyonya nyari, makasih
utama. Dengan membawa beberapa berkas tangan kir
awakan bu? Itu kard
u bawa kita ke kan
hatan sibuk, dengan
mobil sudah melesat wuu
*
ihat B
udah ber tanya-tanya ada apa dengan
h beberapa hari ini t
nyari b
an banyak di tipu ma dia, terak
ergi, kalau saja masih ada habi
bilang saja, urusan belum selesai da
gkungan sini, terkadang kel
dulu bikin masalah."
agi minum bikin resseh, besoknya lagi ada yang keh
an di mana Bayu bekerja, walaupun info
sopir, penampilan sudah berubah s
n gaya Bos nangkring denga
tas di berikan unt
duduk bersebelahan dengan sopir, justr
engan kaca mata hitamny
uh aku tak kuasa menahan Tu
an, Lira justru merubah posisi j
n itu rock Lira
i." Bayu mulai b
kau lihat itu berapa kilo meter kecepatan, kenapa kau liha
terlalu k
lagi jalan di man
...
suk dulu." Lira ada sedikit
kan Bu
lesai mereka lang
kantor ini, belum ad
yu ingin cari kopi di kantin belakang.
ng Bayu berusaha tersenyum,
an secangkir kopi hitam. Da
seorang laki-laki y
ja di ba
irnya bu
gguk dan tidak melan
apak bag
alam di
ol akrab. Entah apa y
ngkotnya kantor, karena sudah
u pertama pak Sarwa
k Sarwan, suami b
ara asing orang d
ita dari pak Sarwan tenta
lang, seperti Bos Lira juga
ruang bawah, bunyi dere
nggilan masuk
long ke atas
ik
a ke ruang
" Ucap Bayu
otor Bayu. Namun se
bisa saya
aya ga? Tadi terkilir,
ayu terdiam sejenak bingung mau jawab
u putuskan j
" Nampak B
ijit, ngapain kam
ini minyak
nya hanya sebatas tahu
otodidak, tetapi kel
kaki. Bayu menangkis pikiran kotornya,
anya Bayu ketika
s Lira meringis me
asihan lihat
mijit sampai b
ya juga di urut samp
, yang pent
t kalau lagi meman
saha Biar Bosnya sembuh, palin
i sudah tahu urat, pijetan kamu
aja, ya pijitan tulus i
hahaha!" Bos Lira ge
iri Bos, sementara p
illah!" Bos Lira mencoba berdiri
ana
erlalu sakit ... Ya
life Bayu memberanikan dir
opang, sepertinya Bos memang butuh sandara
asaan yang nyaman, seakan ada y
atian sekali." Bu Bos
menatapnya, dia lebih suka