Darah nifas yang mengalir saat melahirkan dan tangisan bayi di setiap malam dilalui sendiri tanpa berkeluh kesah karena ini adalah sebuah pilihan hidupnya Rianti. Sedih dalam diam, menunggu dalam kesetiaan, menangis tanpa air mata, dinginnya malam menyayat sepi. Rindu tak pernah bilang. Tertawa hanya untuk menutup luka. Bila harapan sebatas bualan, kepercayaan yang di khianati tak kan ada lagi pengulangan janji suci.
"Mas Bayu, emas ini lebih dari cukup untuk biaya kuliah mu!"
Rianti merelakan emas peninggalan ibunya turun temurun. demi untuk memenuhi keinginan suaminya.
"Biar bayi yang ku kandung kelak punya masa depan."
"Itu warisan dari ibu ku,semoga mas Bayu bisa menggunakan sebaik-baiknya."
Bayu juga belum ngomong dari tadi, sedangkan Rianti sudah memenuhi permintaannya.
"Kalau masih ragu, coba di pikir lagi, kalau diam begitu, aku ga tahu apa yang mas Bayu inginkan."
"Tidak usah mikir yang di rumah, biar saja nanti aku berusaha cari kerja."
Di saat Rianti sudah mengiklaskan, Bayu justru mulai ragu.
Model suami seperti Bayu, banyak cakap minim tindakan.
Diamnya Bayu hanya sebatas akting saja, biar di depan istrinya berlagak seperti orang lagi mikir.
"Sebenarnya saya merasa tidak enak dik, suami minta dari istri."
Apa yang terucap dari mulut Bayu tidak seperti apa yang ada di dalam hatinya.
"Gimana kamu itu mas? kita kan sudah berkeluarga, tidak seharusnya mas Bayu bilang gitu."
Seperti mendapatkan angin segar, Bayu semakin mendekati hasil beberapa hari ngomong tentang keinginannya.
"Kapan mas Bayu mau berangkat, persyaratan di siapkan semua jangan ada yang ketinggalan!"
"Besuk pagi dik, biar sampai kota sore."
"Ya sudah, nanti saya ke toko emasnya habis ashar saja."
Rianti perempuan muda yang tulus dalam mencintai suaminya.
Tidak ada sedikitpun rasa curiga terhadap Bayu. karena sudah ada benih cinta di perut Rianti.
Apa yang menjadi keputusan suami Rianti dukung. Yang dia lakukan hanya berdoa terbaik untuk suami.
Sekuat apapun perempuan tetaplah sebagai makhluk yang mudah menangis.
Saat menjual perhiasan emas pemberian orang tua lepas dari tangannya. nilai history emas itu telah putus.
Mengingatkan kepada bapak dan ibunya.
Air mata Rianti mengalir tak terasa olehnya, karena hatinya merasa ada yang hilang seketika.
Dalam isak tangis Rianti berdoa dalam hati," semoga mas Bayu tidak melupakan aku dan calon bayiku."
Pagi hari keberangkatan Bayu ke kota masih gelap, karena mendung membuat Rianti buru-buru, motor butut dengan setia menjadi teman sejak dia SMA.
Sampai di Stasiun masih ada waktu untuk kami melepas rindu.
Sesaat kemudian kereta datang, tidak ada firasat apapun, semua nampak biasa saja.
"Dik Doain mas Bayu ya!biar semua berjalan lancar, dan kamu hati-hati dengan kandungan kamu, dijaga dengan baik ya."
"Iya mas Bayu, jaga diri baik-baik juga ya! pasti Rianti doakan yang terbaik."
Pelukan Bayu hanya pura-pura sikap dingin terhadap Rianti nampak sekali terpaksa.
Rianti memeluk dengan erat, tak hiraukan disekitar karena ini kali pertama perpisahan sejak menikah.
Baru sekitar satu tahun setengah mereka menikah, pernikahan di usia muda mereka pacaran sejak sekolah.
"Sudah dik, mas berangkat dulu ya!"
"Iya mas, kalau sudah sampai kasih kabar."
Bayu sudah tidak lagi mendengar suara istrinya lagi,sudah keburu masuk gerbang kereta.
Rianti kini hanya seorang diri dirumah. baru terasa sepi, Rianti hanya duduk seorang diri.
Melihat kedatangan Rianti mas Bambang menghampiri sekedar ingin ngobrol.
"Lah dari mana Rin, masih pagi motor di luar." tanya mas Bambang kakak kandung Rianti.
"Nganter mas Bayu mas ke Stasiun."
"Emang mau mana?tumben pagi sudah pergi."
"Kuliah mas, tiap hari yang di omongin itu terus, telingaku isa kriting dengarnya."
"La terus duit dari mana kuliah, rumah ga ada tiap hari merokok kerja pilih-pilih."
"Yo emas dari ibuk, ku jual mas." Rianti merasa salah, tidak minta saran dulu ke mas Bambang.
"Pie to Nduk, due dhulur lanang samping ngomah wae ga mbok njaluk' i pertimbangan."
"Yo Ngapunten mas, wis Bacut."
"Yo namanya keluarga itu kalau bisa jadi satu, kalau begini satu di sini, Satu disana ... wah ga masuk Nduk, ga cocok aku."
"Kamu jadi korban Nduk, dah percaya sama mas Bambang, kalau nanti sore dia kasih kabar ke kamu, berarti dia masih ingat kamu, tandanya mudah."
"Ya sudah itu sudah menjadi keputusan kamu. mas Bambang mau masuk kerja."
Kepercayaan yang sudah dimiliki Rianti, kini terkoyak oleh kakaknya sendiri.kini Rianti menjadi ragu atas apa yang diputuskan.
Rianti menyadari atas kesalahan tidak minta pertimbangan saran dan masukan dari kakaknya.
Bisa di bilang saudara laki-laki terdekat dengan rumah mas Bambang. Yang lain pada merantau.
Sebenarnya juga perlu pendapat dari orang yang lebih tua, apalagi sudut pandang laki-laki dan perempuan bisa berbeda.
Tetapi keputusan sudah diambil tentu resikonya siap dijalani.
Jalan yang terbaik adalah berdoa.
Hari menjelang magrib Rianti masih menunggu kabar dari mas Bayu, sengaja tidak kirim pesan.
Setiap ada pesan masuk Rianti berharap pesan dari mas Bayu, lagi-lagi Rianti kecewa.
Ternyata bukan dari mas Bayu. Semakin teriang suara mas Bambang di telinga Rianti.
Kesepian terasa malam pertama tanpa mas Bayu, padahal kepergian mas Bayu cukup lama.
Air mata Rianti menetes kesepian ini akan menjadi teman Rianti setiap malam.
Sudah jam sembilan malam Rianti belum bisa tidur, ini adalah pengorbanan awal mula kepergian mas Bayu.
Semoga ini menjadi pengorbanan yang akan berbuah hasil yang baik. mengorbankan harta waktu juga perasaan. Rianti mencoba berfikir positif saja.
Kalau sampai saat ini belum ada kabar dari mas Bayu mungkin belum sempat atau masih capek.
Ke esokan harinya Rianti takut membuka pintu, kalau saja mas Bambang menanyakan sesuatu.
Rianti di dalam rumah menyiapkan syarat untuk melamar kerja.
Tidak mungkin menunggu kiriman dari mas Bayu, karena dia tidak sedang kerja melainkan kuliah.
Tidak sadar Rianti kalau sedang hamil, seenaknya saja dia jongkok.kandungan Rianti baru tiga setengah bulan.
Rianti putuskan untuk berbaring sejenak, gara-gara lupa perutnya mules.
Acara hari ini gagal, Rianti tertidur sampai siang. Sedang terik matahari sangat panas.
Baru pagi ini Rianti bangun kesiangan tidak seperti biasanya Rianti melakukan hal ini.
"Heeem ... ternyata sudah setengah tujuh aku kesiangan." Rianti bergumam sendiri.
Kamar tidur Rianti berada di sebelah kamar tamu agak jauh dari jalan depan rumah.
Hari pertama Rianti tidak memasak air untuk menyiapkan kopi untuk bikin kopi. perempuan sederhana hanya tahu bagaimana mana mengabdi ke suami.
Kali ini Rianti tidak melakukan tugas sebagai istri.yang sudah di jalankan satu tahun terakhir.
Kalau ada suami di rumah semua dilakukan dengan baik, sebagai seorang istri Bayu yang profesinya sopir, itu saja kalau ada yang nyuruh.
Kini Bayu sudah tidak lagi ada di rumah, Rianti menjalani semua dengan sendirian.
"Nduk Rin, sudah sarapan belum nich," Suara istri mas Bambang, mb Ida.
"Tok ... Tok ... Tok."
"Ya mb, bentar." Rianti berjalan dan membukan pintu.
"Masuk mb!"
"Ini mb tadi masak nasi goreng, lumayan buat sarapan ga terlalu pedas oug." mb Ida memberikan piring sambil masuk ke rumah.
"Mas Bambang sudah cerita tentang suamimu semalam."
"Ya sudah di makan keburu dingin ga enak."
"Makasih mb." jawab Rianti.
Ida dah berbalik badan pulang ke rumah.
Laki-laki yang berusaha untuk mencari jodoh dengan segala tantangan dan perjuangan demi Mendapatkan sebuah kemapanan untuk mencari kehidupan yang lebih baik lagi dan mulai memulai dengan ke Ibu kota untuk mencari pekerjaan dan akhirnya terlena dengan kesibukan pekerjaan yang tidak di rasa umur sudah kepala empat. Laki-laki itu adalah Hasan dan akhirnya memutuskan cepat menikah.
Pernikahan Abbas yang tinggal menunggu waktu harus terhalang oleh orang tua kandung Linda. Orang Tua kandung Linda, ingin menjodohkan dengan orang lain [David]. Sebagai Balas jasa terhadap pak Wawan. Tetapi pada saat yang sama Linda diculik Hengky yang akhirnya acara pernikahan gagal. Linda menikah dengan Hengky dalam pengasingan. Pernikahan tidak berlangsung lama karena Hengky meninggal dunia. Sedang David masuk penjara dalam kasus tindakan asusila terhadap Viola adiknya Hengky. Disaat Linda sudah kembali, Abbas sudah menikah dengan Jihan anak kandung pak Budi Rahardja yang sejak bayi hilang di culik orang. Kini Abbas bingung, Linda juga tidak bisa Move on dari Abbas, yang sejak SMA sudah mencuri hatinya. Untuk mengetahui apakah Abbas akan menikah dengan Linda, Simak dan baca di Bab- bak akhir di Wasiat Bertahta Cinta.
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Kisah asmara para guru di sekolah tempat ia mengajar, keceriaan dan kekocakan para murid sekolah yang membuat para guru selalu ceria. Dibalik itu semua ternyata para gurunya masih muda dan asmara diantara guru pun makin seru dan hot.
Demi mendapatkan uang untuk kesembuhan suami tercintanya, Renata rela membagi tubuhnya dengan Dion yang merupakan atasannya sendiri. Dikira hanya melayani semalam, Renata malah diminta untuk melayani Dion beberapa hari ke depan. Dion berdalih kalau uang satu milyar tidaklah sedikit sehingga harus dibayar selama beberapa hari. Siapa sangka dari seringnya bercinta, Dion dan Renata malah saling jatuh cinta, Vera dan Andika yang merupakan pasangan Dion maupun Renata harus menelan kenyataan pahit jika pasangan mereka telah berselingkuh.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.