nyak sekali bintang bertaburan, terlihat lebih jelas dibandingkan dengan langit
ini secara impulsif, degan maksud menjernihkan pikirannya, tetapi ayahnya telah melacak keberadaan gadis ini dengan GPS. Ayahnya mencarinya sejauh ini dan memintanya untuk pulang bersamanya besok. Selama kunjunga
melankolis. Hari ini adalah hari terakhirnya di kota tepi pa
elesat sekilas saja, dan dia malah menjadi sedikit galau. Pada saat yang sama, dia melihat beberapa huruf berukuran besa
. Setelah mandi, dia berbaring di tempat tidur dan memejamkan mata, tetapi tetap tak bisa tertidur. Selama beberapa hari ini, dia kerap men
r seseorang mendorong pintunya hingga terbuka. Tetap
rani membuat suara hingga seorang pria yang baru masuk itu berbaring di tempat tidur di sebelahnya, bau alkohol.
menjadi seorang wanita dewasa. Saat fajar, dia
ia melihat nomor kamar dan menyadari
tentang apa yang terjadi malam itu. Bagaimanap
dia sering muntah dan kurang selera makan, hingga membuat cemas sang ayah. Oleh karena itu, dia
pertama kali, ayahnya, Edwin Salim, yang selalu baik terhadapnya, membentak gadis itu dengan kem
kata pun. Dia tidak mampu mengenali secara
mau member
a tidak tahu siapa dia
ka kamu membesarkan janin
a berlinang air mata sambil menatap ayahnya, lalu menggelen
jarinya gemetaran karena amarah. "Keluar
nggigit bibirnya. Dia bertekad untuk mempert
rang, dia berkata pada Ibunya, "Bu, aku benar
a, Ayahmu hanya sedang terbawa emosi sekarang. Dia pa
pergi. Malam itu, dia meninggalkan rumah tempat dia dibesarkan selama delapan belas tahun ini. Dia tid