ah di hadapan menara paling tinggi yang ada di tempat itu. Dia tidak merasa
a sedang menggendong seorang bayi dalam pelukannya. Dia tampak khawatir ketika melihat wajah bayi itu membir
nmu." Lian Xin sedang menjaga pintu masuk menara. Dia telah menjadi pelayan
il menggertakkan giginya, dia menarik jubahnya. Dia ingin melindungi bayinya agar tidak basah terkena air hujan. Kapan it
nangis dengan begitu sedih di masa lalu sehingga sekarang, bahkan ketika dia merasakan rasa
ian Xin. Aku selalu memperlakukanmu dengan baik selama ini. Sekarang, kumohon. Aku hanya ingin bertemu dengan Menantu Kaisar dan memint
pun yang mengganggunya." Lian Xin berdiri di bawah atap dan menatap wanita yang sedang berlutut itu. Seringa
. Dia bangkit dan berlari ke arah Lian Xin. Sang pelayan sama sekali tidak menduga tindakannya itu. Dia mempersiapkan tubuh untuk menghadangnya, tetap
akit. "Huh! Menurutmu, apa yang akan kamu capai dengan naik ke atas seperti itu?" teriak Lian Xin ke arah sosok sang putri yang
kinya di anak tangga terakhir, dia mendengar suara Hua Jing,
dia merasa hampir tidak bisa menggendong bayinya. Dia harus bers
erakhir. Dia membuka pintu dengan sikunya dan mengatupkan ra
gema melalui dinding batu ruangan itu. Yun Shang secara refleks melangkah
gan marah begitu dia melihat Yun
an apa-apa. Setelah menarik napas beberapa kali dengan susah payah, dia
buhnya mengusap dadanya dengan nakal. Dia melihat senyumnya yang tampak agak liar dan membalas senyuman itu. Wanita itu berkata, "Jingra
pat tidur untuk mencari sebuah tali. "Letakkan Huan'er di atas meja. Setela
engan hampa. Tidak ada seorang pun di Istana Putri yang akan mendukungnya sekarang. Yun Shang meletakkan bayinya di atas meja
nya di pinggangnya. Jemari kakinya membelai punggungnya dengan lembut. Api gairah seketika menyala d
a yang paling menawan dan berkata, "Lihatlah, adikku. Bia
, sebelum kembali menggerakkan pi
erangan penuh gairah meme
kali-kali. Dalam lamunannya, dia bahkan bisa mendengar
k diriku sendiri dan wanita yang bersamanya adalah k
masih terbaring di atas meja. Wajahnya kini tampak lebih pucat dan matanya tidak berbinar lagi. Dia mulai khawatir. Air
Setelah turun dari tempat tidur untuk kedua kalinya, dia berjalan menghampiri Yun Shang, tetapi kemudian berhenti u
an menggendong bayi itu, membuka
rsinya secara refleks. Dia lupa bahwa dirinya telah diikat. Tali yan
sakan, Yun Shang berteriak. Jeritannya terdengar begitu memilukan
nnya. Yun Shang menarik napas dalam-dalam ketika kakak perempuannya itu mengarahkan pedang itu ke wajahnya. "Astaga! Aku tidak tahu apa yang
ua Jing, Yun Shang memohon, "Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau pada wajah
kit yang tajam. Bersama dengan itu, kebencian yang luar biasa seketika tumbuh di hatinya. Tapi kemudian, dia memik
merengek sedikit pun? Membosankan sekali!" Dia memotong tal
kan tetapi dia terpeleset dan jatuh berguling menuruni tangga. Di dasar menara, dia bangkit
yang kemudian menggenang di sekitar kepala kecilnya. Yun Shang menggendong bayinya dengan lembut. "Tidak apa-apa. Tidak apa-apa. Huan'er kecilku baik-baik saja. Ibu akan membawamu menemui
yang telah berdiri di dekat jendela sejak beberapa saat yang lalu,
alimu, bukan? Dia tidak bisa pergi. Bahkan jika dia berhasil memasuki Istana Kekaisaran, dia hanya bisa mencari bantua
wanita itu ke dalam gendongannya. D
Jing, "Jingran, ka
istana bergegas masuk ke kamar bagian dalam dan melapor kepada seorang wanita bangsa
Jing'er* mengatakan bahwa Yun Shang sedang m
an 'er ditambahkan untuk menunjukk
u saja selesai berbicara ketika suara isak tangis Yun Shang terdenga
luka yang mengerikan di wajahnya. Luka itu sangat dalam sehingga dia bisa melihat tulang wajahnya dengan jelas. Wanita muda itu mem
tatapan tidak senang. "Menyelamatkan ap
long kirimkan Tabib Kekaisaran untuk menyelamatkan Huan'er." Yun Sh
kamar. "Xiu Xin, pergilah dan panggil Tabib Kekaisaran. Dalam perjalananmu ke sana, mintalah sese
epada Putri itu dengan nada yang lembut, "Duduklah, Yun Shang. Aku telah mengirim seseorang untuk memanggil Tabib Kekaisaran. Kamu harus
a seorang pun yang akan merawat Huan'er jika aku sakit. Tidak ada..." Setelah mengatakan itu, dia meraih cangkirnya de
Hal yang paling aku benci adalah orang-orang yang menodai Istana Qi
Sebelum dia bisa memahami apa yang berubah, rasa sakit yang tajam tiba-tiba menjalari peru
ri sisinya itu terdengar tidak asing baginya. Yun Shang berbalik untuk meli
ang mengerutkan
membuat Yun Shang ketakutan. "Aku tidak berniat untuk membunuhmu, mengingat bahwa kehidupan adalah sesuat
memang wanita yang paling bodoh di dunia. Aku memercayaimu, Hua Jing, dan Mo Jingran. Tidak pernah terpikir olehku bahwa orang yang aku percaya akan memperlakukanku
kematian, aku pasti akan menemukan kalian semua. Aku akan membalas dendam, balas dendam..
ng. Ketika dia merasa tidak ada udara yang keluar lagi d
tak di meja riasnya. Dia menyematkannya di rambutnya dan berputar untuk melihat bayangannya di cermin. "Ma