di sebrang jalan rumah lamaku, yang sekarang
bagian garasi beralih fungsi menjadi toko kelontong. Ada
pak Frida, mantan istriku, sedang melayani me
O BA
KEBUTUHAN RUMAH TANGGA LAINNYA. JUAL
kuacungi jempol, pekerja keras dan pantang menyerah. Dia juga y
ntam badai perceraian. Aku dan Fr
aikum ... "
ap keberanian untuk menemui Frida. Tak mudah mema
h ada Bang Farhan," uca
duduk, Da?" u
nggu sebentar," ucap Frida, lalu masuk ke d
gak enak dilihat tetangga nanti jadi fitnah, kan saya sendirian
tara Frida berdiri di belakang etalase, ka
ormatannya, tidak sepertiku y
k dan segar, badannya lebih berisi seka
ucapku basa-basi, tapi
si, nggak makan hati lagi," ucap
ku, yang sudah menjanda. Frida menjadi pemurung, pendiam, da
arik, wajahnya terlihat cerah, m
bisa diam, apa yang dia ucapkan memang
?" ucapku lagi, meng
. cukup untuk memberi makan
dup? Masak kau bilang anak kita, yatim?" sangg
li sama anak-anak. Gak pernah kasih nafkah, kan lebih bai
, sepedas cabai rawit setan. Omongannya se
duli, atau nggak mau menafkahi anak-anak, ak
masih harus membiayai anaknya pula. Miris ya Bang? Anak sendiri dilantarkan, anak ora
h baik aku mencari kata yang tepat untuk menyampaikan
ang sedemikian rupa, bagaimana kal
ak-anak, ya?" tanya Farida meme
ua belas, kalau Firni, jam dua, dia kan kelas enam, sudah mau u
enjalankan misi dari Freya, istri baruku. Entah mengapa merasa ti
ngan Freya, apalagi setelah menikahi mantan pacarku itu, aku makin tidak perduli, toh ada a
ketemu kamu, ada hal penting yang in
pa ya Bang?" tanya
h ini," ucapku pelan, d
erpaksa aku lakukan. Ini semua permintaan Freya, yang t
anak-anakmu mau tinggal di mana, Bang? Kolong jembat
tuk biaya renovasi
udah kamu berikan untuk kami setelah kita bercerai?" Aku yang
pacarmu itu, apa pernah kasih nafka
kuhabiskan untuk menyenangkan Fr
sekeluarga, dan beli rumah yang lebih besar, kau habiskan untuk menyenangkan s
u sekarang. Uang tabungan yang Frida bicarakan, sudah kugunakan untuk membelik
umah ini juga, Da. Dia memintaku
kami, sekarang dia ingin merebut satu-satunya milik kamu yang ter
uat perhitungan," ucap Frida lembut dengan tatapan menusuk. Tak ad
tungan
l menyesal karena menuntut le
dmu ap
pikir, aku tidak mau menderita sendiri, Bang. Aku juga ingin Abang d
mau bikin perhitu
u ya Mak ....