DA P
natiku , apa salahku. Aku selalu berusaha menjadi istri yang baik. Hati ku sakit sekali teganya mas Ra
a Santi adikku tega menya
berdua tapi mulutku seakan terku
nangisi penghianatan dari o
ergegas ke butik tetapi baru saja mengendarai mobil, aku teringat kalau ada sketsa ku yang tertinggal jadi
mi ku belum pergi kerja atau jangan-jangan mas Rahmat cuti lagi. Akhir
ti adik ku, telinga ku mendengar suara orang berbincang. Sesaat aku bingung Santi berbicara dengan siapa sedangkan di rumah cuma ada Rahmat suami ku dan Santi. Jantungku langsung berd
ika melihat apa yang terja
anjang dengan Rahmat suami ku yang juga telah telanjang. Kepala suamiku sedang be
galir deras melihat kejadian didepan mataku sendiri. Aku masih
s mass...," terdengar suara yang merasuk
keluar dari rumah, terus berlari s
tenang , aku mencoba mengendarai mobilku menuju butik. Sepanjang jala
mereka melakukannya di sana juga. Kurasakan wajahku memucat. Air mata ku kembali mengalir membasahi pipiku
pernikahanku harus berakhir, tapi aku tak mungkin melakukannya karena kalau aku bercerai gimana dengan orangtuaku. Papa punya penyakit jantung , aku takut papa shock dan mungkin bisa terkena serangan jantun
hati ku , aku tak mau keluargaku berantakan kalau me
OR P
ti. Tetapi sakit hati Farida tak bisa di tahan, wanita itu benci melihat Rahmat dan Santi sehingga selalu berusaha menjauh dari mereka berdua. Itu yang membuat Farida malahan seperti memberikan kesempatan kep
, masih terlalu pagi membuat suasana di butik masih se
nnya di lihatnya Iksan OB di b
hat kalau lantai masih basah karena di bersihkan. Sewaktu dia
.," peki
enyadari Farida ya
k di lantai. Segera saja pemuda itu membantu Farida berdiri, tanpa sengaja
Iksan yang merasa tangannya
ya gak sengaja",
San , kamu ka
aaf lantainya licin
aya kopi ya", perintah Farida lalu k
aya buatkan dulu",
g ketika merasakan telapak tangan Iksan
asakan hal yang sama, masih terasa di telapak ta
ketika pertama kali bertemu, selama bekerja dengan Farida , Pria itu selalu mencuri pandang ke Farida.
gan Farida. Ruangannya terletak di belakang karena ruanga
sendiri tetapi ia sadar diri tak mungkin Bosnya itu menatap dan menanggapi perasaannya. Karena Farida pasti mengira Ia hanya seorang OB walaupun ia kerja sambil kul
lembut menyuruhnya masuk. Pemuda tersebut mas
u ,kop
ja di ata
n mengambil peralatan pel
an ini?", Tanya Iksan memberikan alasan supaya
njutin saja",
melirik Farida yang masih asyik dengan sketsa. Farida yang merasa tatapan ma
g aneh ya sama wajah
Ibu cantik sekali, "
entah kenapa ketika mendengar perkat
tuh ya b
ak apa-apa tadi
at saya agak sakit mun
g membuat Farida terkejut dan Iksan Langsung salah ting
entah kenapa Farida malah meladeni
bu bisa keenakan dan ke tagihan di pijat s
gin berbicara terdengar suara ketukan membuat wanita itu menoleh ke a
ya dengan Farida jadi terganggu terpaks
etika sadar kalau dia barusan saja
i terlalu berani antara kary