a?" Ia menatap lek
a kau setuju akan kuberi tahu. Bagaimana? Apa ka
" Mayang begitu antusias hingga penasaran. Ia tak mau ji
an untuk menikmati hidup. Bahkan jika nanti aku mati lebih dulu." Edi men
ang akan datang. Jika benar ia akan Abadi, ia tak perlu takut lagi memikirkan ke
napa kau tak menggunakannya juga
ualan. "Aku juga sudah menggunakannya. Kau
neh dengan kalimat suaminya. Saat ini,
dipakai sekara
ntur seketika saat Edi bertanya smabil tersenyum. Tak ada s
an kepala yang sedikit bertengadah. lalu, perlahan ia menuangkan minyak ke mulut sang istri. Hanya beberapa tetes. Setelah ritu
menaruh curiga sedikit pu
yak ini Yang. ini adalah minyak kuyang. Apa kau pernah
k menanyakan hal itu lebih awal. Dan hanya memikirkan keuntungan yang ia
a juga menggunakan minyak tersebut. Ah, hal ini lah yang teras
mun tepatnya susah mati. Selain itu, penggunanya akan dituntut terus menerus mencari darah wanita yang melahir
rtanya seraya meraba leher. Ekspresi wajah Mayang juga terlihat takut. Iatak
a kau memenuhi syaratnya. Setelah menelan m
k bersamaan. Dan Ia
" Dada wanita itu mulai sesak, tangan kanannya ia letakkan di sana. P
nan Mayang. Kau yang bodoh, tak tahu
suami biadab Edi! Sungguh aku tak mau melakukanny
rgh
kesakitan. Perutnya perih seperti disayat-
u pasti sudah tahu, kau tidak akan mati walau isi perutmu sudah membusuk. Bayangkan saja Sendiri." Ia bergidik sebentar. "Ya, selain syahadat, ora
engatakan semuanya dari awal?"
ke wajah Mayang yang berada di hadapannya. Terang saja, istrinya itu langsung ter
a kasih. Jika bukan aku, tak ada orang yang mau menikahi jandanya Jali. Kau tahu! Begitu pun
un hatinya lebih terasa sakit saat mendengar ka
h menggauli perawan desa sebelah. Dan itu menyisakan aib yang seakan ditempel tepat di wajah Mayang. Seolah dialah penyebab melencengnya perangai mendiang suaminya itu. Sungguh miris jika diingat kembali. D
an Mayang! Asta
ngkat wajah Mayang. Selama bertetangga dengan pasangan itu, ia tak pernah mendenga
hkan pandangan dari Mayang. Ia tak ingin urusan ini jadi panjang jika ada tetangga yang tiba
isa mengontrol diri dan menjadikanmu pelampiasan." Tentu saja lelaki itu bersandiw
dah tak berguna. Ia sudah terlanjur menjadi iblis sekarang. Tak ada hal yang bisa Mayang lakukan untuk mencegahnya, bahkan jika
u akan begini, Mayang lebih memilih berwajah tua seperti