dan yang mulai menanjak, dan kondisi paru-paru Cahyo yang lemah karena asap rokok, mereka baru menyadari bahwa Cahyo pernah mengalami operasi lu
n kembali dan melihat kondisi Cahyo, Sindy segera men
jalan kembali untuk menolong mereka h
tama yang selalu disampaikan pada mereka, seorang penolong harus mengutamakan keselamatan diri sendiri, baru menolong orang lain, mereka menyad
Yudha yang akan membawakan sampai ke Camp. Fuad membawa sebotol air di saku celananya, dan ingin segera melanjutkan perjalanan, mereka berpamitan, Fuad menepuk halus punggung Wenny dan memintanya untuk tetap kuat, dia akan segera menemukan bantuan, Wenny
diri k
ju menuju arah Camp, Fuad terlihat lelah namun ia tidak mengeluh sama
Fuad tidak sadar bahwa ia baru saja memeluk Sindy, lebih ke rasa seor
perti ini. Lalu, itu berarti... intuisi senior memilih Fuad menjadi leader team, Sindy kembali berpikir da
tebak. Tapi apa ini, adegan apa tadi, seenaknya menyentuh dan memeluk. Yudha melirik ke arah Sindy, Sindy sedang menarik lengan bajunya hingga ke siku, dan melipat celana sedikit lebih tinggi. Kulit Sindy yang putih terlihat, Yudha tak berkedip menatapnya, Sindy membuka gulungan alas matras dan menarik mukenah dari dalam tas,
i, Sindy mengangguk dan menyampaikan keinginannya untu
jadi im
m "iya, sholat yuuk... Bi
dha segera mengambil wudhu, menyiapkan matrasnya di depan matras Sindy, Wen
adi imam dari seorang wanita yang merebut hatinya, d
.
sa khawatir mereka. Yudha memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan, ia ingin menunggu, setidaknya sampai team evakuas
at, ia duduk di bawah pohon di samping Sindy, setidaknya ia bisa mencium bau wanginya yang lembut seperti wangi bayi. Yudha tidak terbiasa mencium bau wangi yang terlalu kuat, ia justru merasa terganggu. Sayup-sayup mata Yudha terasa semakin berat, ia tanpa sadar meletakkan kepalanya di atas kepala Sindy, ia sadar bahw
embuat Yudha terbangun dan kembali tertidur selepas memastikan kenyamanan Sindy. Seketika itu telinga Yudha menangkap suara derap langkah yang mengarah ke mereka, Yudha segera menyandar
eriak salah satu rekan
kak... " Yudha menjawab dengan khawatir. Sindy dan Wenny terb
un satu kakak Senior memutuskan berhenti dan memeriksa kondisi Wenny dan Sindy, meminta
amp sudah
ka bertiga botol minum, dan membe
h lidah, untuk ca
an berpencar, minum
gan tegas, senior Rika pamit dan mengikuti ked
or laki laki?" Yudha ber
endaraan, ambil
tamu, cepat
bali berlari, jauh