as kasar. Ia berjalan di koridor kantor menuju ruangannya d
dang hangat dibicarakan, tapi Ella t
, yang pelan-pelan men
mm
a Kinan yang langsung membuat Ella menoleh, antusias
hanya mengundang orang-orang yang ia kenal s
laki itu kikuk. Pandangan mata Ella langs
enal Ca
teman lama s
kini mulai sedikit berfikir untuk menjaga jarak. Namun agakn
ma lain aja. Nomor dia aja aku nggak punya. Itu kan yang kamu khawa
juga. Oh iya, nanti malem aku datan
g dilakukan. Ia tahu Ella adalah orang paling spesial dimata William nomor
tanya Kinan tiba-tiba. Ella sepertinya
out. Kalian gunjingin aku k
ki di sampingnya menatap iba, tapi tak bisa berbuat apa-apa juga. Kinan ak
n roomchat beberapa Minggu yang lalu deng
-enggak, telfon-enggak
-
kenakannya nanti malam. Sebenarnya bukan sekedar menemani,
a prom dress mahal. Padahal siapapun tahu,
lia disela-sela menjajal satu
eraya tersenyum, mel
ia bisa dateng atau nggak nanti malam. Aku nggak yakin dia p
, tapi bagaimanapun juga, El
melia, pundaknya melorot mendengar permintaan William. Ia m
turut William
-
k, bukan Camelia yang sedari tadi sudah berdiri di sampingnya, melainkan Ella. Wanita itu ta
Ella mengingat kondisinya mema
t matanya menangkap sosok Ella yan
arik atensi seluruh orang. Rambut lurus panjang yang ia ikat dengan model low ponytail semaki
kan sehari-hari. Make up-nya malam itu betul-betul sempurna
hatian William. Diantara tamu-tamu lain yang sedikit berdesak-desakan, mata
Rasanya aneh, tapi lelaki itu tak mau mengartikannya macam-ma
Lelaki itu tak suka Kinan semakin dekat dengan Ella. Nampaknya pun Ella berangkat ke party
Camelia datang mencegahnya. Ia menggandeng lengan Willi
Ella pun urung mendekat, tapi tangannya t
apin selamat," bisik Kina
ucap Kinan seraya menjabat tang
memeluk singkat Camelia, meskipun sebe
an itu malah mengulurkan tangan untuk bersal
ngah berteriak hingga orang-orang di sekitar mereka langsung menoleh ke arah Ella dan Kinan, membuatnya menge
pala tanda itu tak benar, tapi lelaki itu justru diam saj
lian, kita pergi dulu," ucap Ella cepat, kali ini ia
an jadi mikir yang enggak enggak," sahut Ella set
adi," sesal Kinan. Ella hanya mendesah ke
tu malam itu, William dan Camelia. Tak ada acara khusus, hanya sedikit sambutan
alunan piano romantis yang sang
ty and make a good memories. Thank you for any wishes you wished for us, please enjoy." Begitu sa
ini tak seperti yang sebelumnya ia rencanakan. Sedangkan otak William
yang menyadari situasi akhir
katanya, diikuti seluruh tamu un
ing tidak berbalik agar tak menyaksikan sahabatnya dicium peremp
kedua tangannya pada pipi William dan langsu
bibir William. Suasana menjadi semakin riuh dengan sorakan saat ta
menyaksikannya. Tak pernah ia sangka melihat Wil
dengan bercengkrama atau sekedar makan-makan dengan
k percaya pada ponsel masing-masing. Ponsel Ella juga ikut berdering satu ka
oto yang disematkan disana. Ya, foto dirinya sendiri ketika s
tak biasa William dan Ella itu menangkap mo
butnya, dan bahkan ketika Ella bersandar di bahu Wil
ertai bisikan-bisikan kotor tentangnya.
n, ia segera berlari keluar bar beri
antornya, tak memerhatikan Ella sama sekali. Camelia pun terli
ngan sosok laki-laki yang berdiri di sudut ruangan, k
cap Camelia
-