Sheril berkali-kali menepuk wajahnya. Ada rasa hanga
g lihat? Apalagi kalau i
nnya tadi pagi. Betapa bodohny
t. Sheri turun dari bus dan t
slah tingkah. Rupanya Sheril bukanlah
menatap Sheril. Senyumnya tersungging, ada
ia memasuki sevenmart denga
u
ah di depannya, ia melihat Vero yang sedang tertawa. Sheril mendeng
ik pembungkus roti. Setelah tiba di samping Vero, ia menggeser kursi lalu mendu
sarapan lagi
dengan deheman sambi
alan mendekati rak pendingin
i kemarin, saat pertama kali melihat Sheril. Tangannya segera mera
etakan di depan Sheril, membua
kurang, akan kuambi
Sheril sambil kembali mena
ng, ya?" gumam Sheril. Tatapan ma
akan ramai dikerumuni. Kalau rasa penasarannya
enya sudah habis ia makan. Remasan plastik itu ia alihkan ke tangan k
eril tanpa menatap wajah Vero. Bagi Sheril, menat
ang asli pendud
memutar badannya sehingga menghadap ke arah Vero. "Tapi yan
anyakan ke paman
ggal serumah dengan kakak terus," u
man kalau tinggal
gerutu Sheril
mana?" t
jawab Sheril samb
senyum saat melihat tingkah partner kerjanya itu. Baginya, satu shi
eam?" tanya Vero menatap heran saat Sher
yar, kok. Pak Davin
... ini masih
m di depannya. Satu mangkuk ia buka, isinya ice cream rasa vanila. She
di sevenmart kembali habis dipakai pembeli. Sheril menatap satu per
embantu para pembeli yang kesusahan mengambil bar
dari meja kasir, l
an masuk dari minsta memenuhi layar ponselnya. Sheril pu
a kamu m
tadi pagi saat berada di gang sepi itu, Sheril k
Balas Sheril diak
, y
. Meski ia memainkan ponselnya, tapi ta
a, kok. Tapi ke
ku? Aku seperti orang gila yan
ah
l terima. Ia kesal, la
kasir, Sheril menyimpan ponselnya di s
ng sibuk di meja kasir,
pa yang tidak disukai Sher
mentraktirmu makan
antakan. Dengan sebal, ia menatap Vero. Yang di
emaumu," bisik Sheri
rikan senyuman sebagai tanda
sir menuju rak pendingin minuman. Ia mengambil satu botol air menral, sa
gin menyentuh permukaan tenggorokannya, menghilang
emari itu?" tanya Sheril sambil menunj
lu, matanya mengikuti arah telu
ng mulai berkurang. Ada juga makanan yang sudah hampir lewat batas waktu p
berganti. Saat ini, hanya ad
barang tersebut di tempatnya. Seorang pengunjung da
" ucap pemuda itu. Ia pun dud
hijau terang dengan janggut tercukur rapi. Alisnya tebal dengan bulu mata lentik juga panjang. Rambutnya ikal dan dikucir sebagian. Tubuhny
," jawab Sheril sam
," ucap pemuda itu sambil berdiri. Ia s
alam. Kamu akan lelah menunggu
unggumu. Bukankah tidak baik seor
n penuh tanya. "Tapi, kalau aku pulang denganmu. Justru lebih tida
anya bisa menghela napas panjang. Matan
daun pintu, pemandangan di depannya begitu be
pemilik akun Al
ponsel. Tangannya dengan lincah menulis sebuah
ngan men
menghela napas lega. Kini i