*
an itu berlangsung dengan bahagia. Kedua orangtua Bri dan jug
etelah melakukan ijab qabul, keduanya melanjutk
ntu saja Bri berusaha untuk terlihat b
tersebut lumayan mendatangkan banyak tamu d
aha menyapa beberapa tamu dan juga teman-temannya
" ucap Ariel mendadak datang dan menyapa Bri ya
itu dengan tatapan kesal. Walau demikian tidak mungki
terangkat dan tengah membawa minu
hancur, please deh jangan sekarang." Bri berk
mu pertimbangin perasaan aku ke kamu. Bri, Rheino itu sekarang bukan apa-apa k
amu. Kalo kamu cuma pengen keributan please ja
, ia lantas melenggang pergi hingga akhirny
pengen sadarin kamu. Please, jang
ak seseorang membuat Ariel dan
n Ariel yang menaut erat di pergelangan kekasihnya. Mere
an cinta sama kamu." Rheino berkata
leh saudara pacaran jadi sebaiknya mulai sekarang coba deh kamu restui
deketin dia lagi ya. Awas kalo kamu gak dengerin peringatan aku,"
enoleh ke arah Bri lalu meraih t
*
Bri tanpa berperasaan. Gadis itu nyaris saja terja
protes Bri kesal seraya mencoba melepaskan gen
ng Bri menuju ke kamarnya. Ia kesal, tentu saja
tangannya di pergelangan Bri. Menutup pintu dan
a Rheino dengan alis bertaut, tak bisa menyembu
ali," tegas Bri sembari mengusap p
is itu terjengkang ke arah ranjang milik Rheino. Tak banyak bi
dadak salah tingkah kendati hal sepert
amu malah berani ngundang Ariel ke sini. Kamu kira kamu bisa lakuin hal
perti itu. Aku benci sama dia tapi kenapa bisa kamu malah
n tubuh kekar di atasnya. Namun dengan sigap, Rheino lantas mencekal t
ku? Kalo gak percaya ya udah, kamu gak punya alasan buat n
dari kamarnya. Dengan tatapan bola matanya yang penuh rasa cem
at Bri seraya mendorong tubuh Rheino agar
dengar memanggil dari luar membuat keduanya
ar di pintu kamar Rheino. Dengan wajah kesal bercam
ketika tahu Bri ada di dalam kamar R
uat bawa aku ke kamarnya sebentar." Bri beranjak bangun dari sisi ranjang, menjelas
kimu?" tanya mama khawatir seraya mende
heino. Sekarang udah mendingan," jawab Bri tak
di sini nggak? Aku lelah," lanjut Bri berusaha mengalih
ada temen kamu yang nyariin kamu," ucap Om Herman sembari mena
Rheino lalu bergegas pergi dari kamar, meni
dulu baru bisa salamin para tamu," ucap Om Herman l
ah. Ma
, mereka lalu keluar dari kamar Rheino dan melanjutk
mencari alasan kalo tidak maka kedua orangtuanya pasti shock berat. Bagaimanapun hubungannya dengan Rheino
*