tinggal seminggu lagi, semua
berpikir pernikahan mereka akan digelar di gedung hotel, namun terny
resepsi
lah agar Zuhra tidak capek bolak balik ke hotel untuk sekedar mengecek persiapan pernikah
enyum meng
at itu mampu mengembalik
sebagai jawaban,
mm
uatkan t
nya sebentar." Saya,
bahasa baku Dirgam. "Terus ng
rela ditinggal Dirgam pula
ada perasaan lain, ba
k Albar, ma
niat nikahi
t pulang?" tanya Zuhra y
adapan Zuhra memasukan kedua t
api memang keren, lanjutn
malas. "Ya udah, pulang s
h lalu menyodorkan tang
anya bingun
tu? Namun seperti terhipnotis, Zuhra menuruti per
rnyata Dirgam sudah tidak ada di hadapannya. Pria itu me
✏
ni tentang Reno. AKu
A
dari nomor tidak dikenal yang ternyata milik
tersebut, dirinya berg
ngan senyum tersungging di bibir.
duduk manis di sebelah k
uduk," panggil sang bunda saat meli
?" tanya Zuhra pelan ser
mau pergi ke rumah Bu Dewi ambil jahitan kemeja batik
n hari ini dinas pagi, jadi tidak ada yang menemanimu di rumah, ma
kan bukan
udah bela- belain ke sini." Rendy tib
man, "Tapi kan Mas Dirgam juga harus k
bur hari
m, tidak menyangka pria itu akan be
enyum lebar, "Ja
ar,
✏
Dirgam, apa tadi katanya,
g menyala di hadapannya, masih bisakah di
ditonton ma
p ke depan, mengalihkan pa
a nggak perlu ke sini."
a karena permintaan bunda
ng kamu hara
alau memang engga
eh pada Zuhra. "Daripada kamu ngome
perintah Dirgam. Dirinya pun berjalan gonta
ru dilanda kebingungan ingin me
skan untuk membuat coklat panas saja karena di luar juga sedang turun
ra meletakkan gelas yang
dengan siap
h, Dirgam malah melontarkan pert
sud
ndphon
i pesan yang bisa langsung menampilkan isi dari pesan tersebut tanpa kita buka terlebih dahulu. Saat-saat dirin
. Ini tentang Reno
gam yang tengah m
as
ilang?" Zuhra t
ingin saya di sini?" "Bukan
n awal kita, kan
mata ke
mungkin dirinya melupaka
kenapa
nyentuh punggun
hong, cuma menurut Zuh
" Dirgam membeo
kesal rasanya, "Kalau Zuhra mau bohong pasti Z
jadi karena ad
na itu, lagian Mas lihat sendiri, apa Z
ka, fokusnya menyorot dalam iris coklat milik Zuhra, "Saya cuma benci
belum menambahkan, "jadi, bela
✏
terbukalah m
n terbuka, padahal dirinya sendiri bagaikan buku diary yang punya gembok rapat. Akan tetapi sesuatu dalam di
la pemikiran tak waras itu. Secepat kilat dirinya mengambil handphone
gini leb
ata, da
*
B