ai menyusui putrinya, menepuk-nepuk lembut punggung sang bayi. Tidak lama kemudian terdengar suara sendawa dari mulut mungil si bayi yang
e bilang kalo lo lagi stress karena terkena sindrom baby blues. Jadi sebagai sahabat yang baik, gue akan s
ayinya. Tindakannya ini dihadiahi dengusan oleh Vanilla. Pandan hanya terkekeh saja. Ia memang sengaja singgah ke rumah Vanilla karena kang
terkenal. Padahal ia menjadi OG di perusahaan saingan keluarganya. Kedua, Pandan menciptakan image sebagai seorang anak kost yang kere di dekat kantornya. Padahal ia membayar uang kost hanya untuk menitip mobilnya. Pandannya tetap saja pulang ke rumah. Setiap pagi ia keluar rumah dan mengganti pakaian glamournya dengan kostum OG di kost-annya. Setelah itu baru lah ia bekerja. Sepulang kerja juga b
bae tender-tender gede perusahaan keluarga gue diembat orang terus. Lama-lama bisa rubuh dong itu perusahaan. Inti
Kenapa nggak lo kasih tau aja tujuan lo yan
an tau gue ikut andil dalam misi terselubung lo ini, bisa abis gue, Ndan!" Keluh Vanilla ngeri. Putra Lautan Aditama Perkasa itu memang galak sekali. Aliya dulu pernah me
g Utan. Kalo doa lo khusyu dan sungguh-sungguh, insya allah pasti akan dijab
ah. Sebentar ia tertawa, sebentar kemudian menjebi-jebi seperti mau menangis. Dan sekarang ia mengulet-ulet hingga wajah
ubah-ubah gitu. Padahal lagi tidur. Anak lo kira-kira lagi mimpi apaan ya samp
putih bubur merah lagi buat namain si Zeline. Ini lo malah seenaknya aja ngeganti-ganti nama anak orang. Nama anak gue itu Zeline Zakeisha Wijaya Kesuma. Yang artinyandan merasa Vanilla pasti akan mendebatnya lagi. Semenjak sudah naik pangkat menjadi seorang ibu, jiwa keibuannya mengalir deras bagai tanggul jebol. Tidak bisa dibend
ak sedang ada di toko grosir beras kan, Ndan?"
ama Perkasa, kan? Empat baris kata juga sama seperti Zelin
nget. Semua dibalesin satu persatu kayak lagi ngereply
lagi-lagi ngeles dengan cara bercanda. Suami jutek si Illa ini cuma mendengus saja. Ish kok bisa ya si Illa betah banget punya laki judes
suara tangisan terkencangnya. Aje gile, desibel suara tangisannya sampai membuat telinga
m soalnya." Pandan cengo melihat Altan yang biasanya ketus-ketus songong kalau ngomong, bisa berbicara de
erbicara dalam bahasa bayi juga. Altan mengikuti permainan Vanilla dengan mengendus-endus gemas leher dan pipinya. Vanilla yang kegelian terkekeh-keke
ap kayak kain hordeng k
buru-buru berpamitan. Jiwa jomblo ngenesnya meronta-ronta hebat meminta pel
========
sebelum ditawari makan malam. Gimana ia tidak minta pulang coba? Itu keluarga kecil tidak menganggap ia sebagai manusia di sana. Mereka berdua terus saja m
mencapai level maksimal. Pandan menekan kian dalam pedas gasnya. Malangnya ia tidak memperhatika
TTT
ir ke kiri. Mobil mewah itu juga terlihat agak o
ullila
dari pada waktu yang seharusnya. Sejurus kemudian pintu kaca samping mobilnya diketuk oleh seseorang. Ia tidak segera membukanya. Ia menghela napas panjang beberapa kali dan menenangka
a berkendara di jalan raya?" Suara dalam dan g
atan paling tinggi adalah 80 km/jam. Kawasan perkotaan 50 km/jam, dan kawasan permukiman
menurunkan rem tangan, menaikkan persnelling ke posisi D dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan. Gara-gara insiden ini, ras
tas saja!" Intonasi dalam suara pr
ati atau yang biasa disapa Anak Dewa oleh ibunya. Om Anak Dewa ini adalah kakak angkat ibunya sewaktu tinggal di Bukit Dua Belas dulu. Hanya saja hubungan cinta yang b
bagusan amat ditanya-tanya keadaannya? Kesenangan ntar tuh orang?" Suara nyaring seorang perempuan terdengar
ma bakalan gue cekek ya,
b semua pertanyaan-pertanyaan mereka. Pasti si Mahater ini sok baik karena takut dikeroyok massa. Ia juga mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja dan mereka berdua juga saling meng
en dulu dong, biar nggak ngamuk-ngamuk terus." Pandan yang risih karena menjadi perhatian orang banyak segera mengusir
dulu barangkali? Di mobil saya ada air mineral baru?" Mahater
ah sok baik sama gue. Padahal dalam hati pasti lo nyukurin gu
ak tepijak kanti. Becakap piaro l
bi. Lain kalau tadi ibunya yang diberi jawaban berpantun seperti ini. Pasti bisa langsung dibales dengan sama merdunya oleh ibunya. Lah dia ini kan tahu pantun cuma dari acaran
gue cuma mau bilang kalo gue nggak kenapa-kenapa dan gue mau pulang sekrang. Titik. Lep
takan kalau saya mengharapkan kamu mati. Jaga lisan kamu. Saya sama sekali tidak mempunyai keinginan seperti itu."
ai setelah pacar si Mahater berteriak lagi. Alamat bisa terkena kanker telinga ini si Mahater kalo lama-lama pacaran sama cewek model tarzan begini. Setelah Mahater menggeser tubuhnya, Pan