itu tidak sabar untuk ikut sarapan setelah membaui aroma roti panggang dengan taburan keju yang meleleh di atasnya. Mulutnya langsung berair saat hidung mancungnya mu
terisi, masih ada beberapa slot-slo
a masih bisa berolah raga besok pagi (kalau ingat) tentu saja. Bintang berprinsip, makanan tidak boleh dibuang-buang karena itu adalah merupakan tindakan yang mubazir. Di Afrika sana, berapa banyak an
a jerawatmu tidak makin subur dan makmur semua di sana. Lah asupan makanan kamu juga begini-begin
intang sambil berkata," asal kamu mau Ayah ajak jogging setiap pagi. Setuju, Nak?" Sabda membelai sayang surai hitam pekat anak gadisnya. Wajar dalam masa pubertasnya Bintang suka sekali makan. Itu semua wajar saja, asal
ut Bintang sembari nyengir. Kaum rebahan seperti dirinya ini me
n sudah berganti, tapi joggingnya malah tidak jadi-jadi. Ayahmu tambah seksi eh kamunya malah tambah bohay. Bintang.
ja. Masuk telinga kiri dan langsun
kolah aja sih? Bukannya udah libur ya, Bi?" Tanya
ing sekitar tiga jam gitu, Bintang juga udah balik. Bintang 'kan mengisi acara kes
Ibu," Senja mengingatkan kembali mengenai undangan sahabat lamanya. Ia kini memfokuskan pandangan pada Bintang. "Kamu jangan bikin ulah nanti di sana
dang suka berlebihan. Karena Tian juga sudah punya pacar. Kehadiran anak SMP labil seperti Bintang
statusnya cuma pacaran doang. Kan bisa aja putus ditengah jalan. Orang Tian itu suami masa depannya Bintan
a sudah ayah berangkat dulu ya anak-anak? Ayo, Bu." Bintang melihat ibunya segera mengambil tas kerja ayahnya dan mengantarkannya sampai ke pintu uta
ngsut dari kursi dan meraih tas ranselnya. Takut ditinggal, Bintang segera meneguk susunya hingga tetes terakhir sepe
===========
tapi kok bisa beda banget gitu ya? Nggak yakin gu
i beda emak, beda bapak cuma
iap hari di manapun dan kapanpun. Di sekolah, di tempat les, bahkan di mall dan jalan raya pun orang-orang selalu saja berlomba-lomba untuk membullynya. Itu sem
yang have fun, dengan cara membuatnya tersiksa dan merasa tidak berguna. Dulu sewaktu kelas tujuh, dia pernah sempat ingin mengadukan perbuatan jahat sebagian orang-orang yang mengaku sebagai temannya di sekolah itu kepada kedua orang tuanya. Tetapi ia takut kalau mereka malah akan bali
aja. Lo pupukin pake aja sih tumbuhnya? S
puler dan digilai oleh semua anak-anak perempuan di sekolah Bina Bangsa Jaya. Bintang juga tahu kalau mereka semua adalah anak kelas 12. Tubuh tinggi besar mereka
la untuk ikut rapat." Sebuah suara bariton memasuki pendengarannya. Tanpa perlu memandang wajah orang yang membullynya ini pun, Bintang sudah mengenalinya dari
ening. Tiba-tiba saja Bintang merasa dagunya diangkat tinggi. Rupanya Bumilah pel
suara bentakannya. Kejadian-kejadian seperti inilah yang ingin dia sampaikan pada saat PENSI nanti. Ia ingin mencurahkan seluruh perasaannya selama tiga tahun ini sebagai salah satu dari korban
pun segera ditarik kembali. Ia benar-benar memberi Bintang jalan. Entah Bintang salah lihat atau bagaimana, tetapi sepertinya
neh. Bagaimana ia tidak heran, begitu banyak gadis-gadis cantik yang bertebaran di sekolah ini, Bumi mala
e juga nggak perlu menjelaskan tentang perasaan gue
g misuh-misuh sambil menyeringai jijik mende
===========
ut ini. Nggak bagus berarti bahan gaun-gaunnya semua." Bintang memandang putus asa ham
Bintang ini sebenarnya sangat cantik. Ini memiliki mata Sabda yang tajam serta hidungnya yang mancung. Bibirnya merah alami dan bergaris lembut seperti miliknya. Hanya saja tubuhnya lebih berisi
engan segera Bintang mengangguk. Setelah menggunakan gaun putihnya, ia segera duduk manis du
las menatapnya dari dalam cermin itu adalah dirinya. Dia rupanya bisa tampil cantik juga. Begitulah penampilan Bintang saat meng
dandan cantik, kalo badan
s pentas saat namanya di panggil untuk mengucapkan pesan dan kesannya selama bersekol
juga teman-teman sekalian yang kalau boleh saya sayangi. Malam ini
n-teman. Akan tetapi apa yang terjadi malah berbanding terbalik dengan semua yang saya pikirkan. Hanya karena bentuk tubuh saya yang di atas rata-rata, kalian mulai mengejek saya, menghina saya, dan membully saya yang kalian sebut d
olah berdentang saya harus berusaha bertahan. Saya bahkan tidak perlu melakukan apa-apa agar kalian semua tertawa. Apapun yang saya lakukan, selalu saja salah tanpa saya sengaja. Ga
rasa semua anak yang pernah dibully tahu rasanya menerima gencetan dan cu
derhana. Saya hanya tidak mau kembali jatuh korban. Cukup saya sajala
n saudara kembar Langit Sabda Alam. Hari ini akan saya katakan satu kebenaran pada kalian semua. Saya adalah cucu dari Bapak Fajar Ramad
tahu bahwa sekolah mereka adalah milik keluarga Bintang. Semua tema
s kejahatan dengan kejahatan juga. Karena itu membuat diri saya tidak ada bedanya dengan kalian semua. Saya rasa
kak ratakan mereka semua. Kakak janji!" Bintang tersenyum dalam deraian air matanya saat merasa kakak kembarnya memeluknya erat. Ia menang! Dia menang karena sanggup bertahan menghadapi para pembully dengan g