**
tuk duduk sejenak menenangkan detak jantungnya yang berdebar
nawarkan hal yang cukup menggiurkan. Namun, otak Amanda cukup normal untuk menolak aj
timbangkannya. Akan tetapi, pria misterius itu mengajaknya secara blak-blakan tanpa menggunakan
dah itu, P
itu. Mata, tatapan, hidung mancung, dagu belah, alis tebal, dan terakhir bibi
meja serta jam tangan yang melekat pada tubuh pria itu semua merupakan barang mewah. Ti
utku atas tindakan konyol yang aku lakukan
jar mengajakku langsung ke ranjangnya. Percuma saj
anmu, yang menjadi favoritmu. Dasar Amanda bodoh!" Amanda terus bermonolog, sampai akhirny
Amanda. Wanita itu merebahkan tubuh berguling di atas
umpat
an sialan tadi? Astaga, apa aku harus ke psikiater? Kenapa wajahnya selalu terbayang di otakku? Apa pria itu memakai i
a terlintas di kepala Amanda dengan jelas. Sialnya, pria itu terlihat sempurna sekali. Dibalik kemeja yang pria itu kenakan sudah jelas tersimpan dadaa bidang yang cukup lebar, keras, kencang dan lengannya berisi otot-otot yang bisa dibilang pelukable. Bibirnya yang merah, demi apa pun
g seorang pria. Bagian bawah tubuhnya berdenyut dan sepertinya sedikit basah. Gila! Hany
u ia merasa basah. Namun, kejadian saat ini merupakan sesuatu yang langka dalam sejarah hidupnya. Tidak masuk akal. Amanda memilih untuk berendam dan mandi, agar pikiran kotor mengenai
*
ipun tidurnya hanya beberapa jam saja, tidak menyulutkan semangat pagi menjelang siang hari ini bagi Amanda. Ia memakan sarapan buatannya sendiri ditemani kartun di
n masuk terlihat di layar. Amanda s
at pagi," sap
asan atas sapaan yang
a, ia memastikan jika pan
. Hallo .
dik Amanda meluapkan kekesalannya. Wanita itu sudah lelah
iseng seperti hari ini. Ketika ia ingin mengges
be.
buhnya menegang ketika suara penelepon
dengan suara pria misterius yang ia temui semalam di kelab. Meskipun hanya beberapa menit mereka ber
mbung," kata
ah menelepon wanitaku?" Suara berat dan seksi itu
tu meneleponnya? Baru semalam Amanda bertekad agar tidak berurusan bahkan bertemu lagi
n aku menjadi wanitamu, jangan
menyebut aku wanitanya! Tidak se
. Sungguh! Tawa pria itu terdengar begitu merdu di telinga
nku dengan setengah gelas wine-mu. Dari kejadian semalam, aku s
k waras! Harusnya sekalian saja aku pecahk
Babe. Mencium dan melumat bibirmu serta mengeksplorasi
Amanda pagi ini. Ucapan pria itu berhasil membuat panas w
bisa tahu nomor ponselku? Kau penguntit
abe!" Suara pria itu seolah be
i wanitaku. Aku akan pastikan, kau akan segera menjadi milikku s
caya diri, Tuan Darko! Aku bahkan sama sekali ti
a renyah pria
a umpatanmu, Babe!" Amanda menggeleng
sudah lelah berdebat denganmu, jangan buang wa
mauku? Aku me
kit kembarmu, menyatukan milik kita, mendesah bersama dan mengeluarkan hasil
ius itu sudah bisa dipastikan sangat berbahaya untuk Amanda. Amanda harus segera menghentikan percakapan gila mereka, sebelum otak normalnya melenceng menjadi p
e. Apa kau tidak penasaran untuk menye
ut dan memejamkan ma
mpat Amanda dan telepon pun
ita itu tidak pernah merasakan bagian bawah tubuhnya benar-benar basah han
ng dengannya seperti tadi. Mungkin saja, ia akan berubah menjadi wanita agresif yang akan menyerang terlebih dahulu untuk menikmati bibir merah pria tamp
*