*
buah ruangan yang telah disewa secara privat oleh si pemilik acara. Di sana ada belasan orang yang sedang berjoget-jo
gin melakukan itu. Biasanya Amanda hanya mencari kepuasan biologisnya sebatas orgasmee dengan bantuan tangan seorang pria tidak dengan bantuan benda tumpul milik seorang pria. Amanda merasa ia belum siap untuk bercocok tanam dengan pria m
ngusaha restoran ternama yang memiliki bebera
. Aku senang sekali melihatmu
tas pertunanganmu dan Ardine, semoga kalian b
nanganku. Sialan sekali, negara ini tidak melegalkan hubungan sejenis.
ena ia tidak enak hati jika tidak pernah menampakkan diri ketika Gamora, mantan
Aku harus menemui tamu yang lain yah. Aku permisi te
h lama berada dalam ruangan ini. Bisa dipastikan, sebagian besar tamu undangan Gamora adalah wanita-wanita lesbian dan ia tidak ingin dicap dengan sebutan yang
ah sangat mengenal wanita garang yang tengah duduk manis di hadapannya ini. Tanpa Amanda menyebutkan apa
Kai." puji Amanda de
engar pujian Amanda. "Kau selalu se
inis pada Kai mendengar ejek
lkan seperti biasanya. Bahkan mulutmu lebih t
kali menggoda Amanda dan membuat
ukan Belina
mpaikan perasaan rindumu padanya
ak ia kemari. Aku akan memberikan kali
u. Akan kutagih
, jangan mabuk ingat itu." Sebelum pergi dari hadapan Am
rlebihan mengkonsumsi alkohol, ia akan mabuk bera
gerakan begitu seksi. Di sekelilingnya sudah banyak pria yang menatapnya dengan tatapan lapar dan buas, siap untuk me
yang Amanda cukup kenal karena wajah mereka sering muncul di berita televisi. Tanpa sengaja, mata Amanda bersitatap dengan sep
bibirnya merah, memiliki belahan pada dagu dan wajahnya ditumbuhi bulu-bulu halus, membuat pria itu terlihat begitu jantan dan misterius. Pria itu mem
untuk menggambark
manda kini malah dipenuhi pujian mendewakan pria asing itu. Ia benci harus memuji seorang pria. Di mata Amanda yang paling sempurna
Amanda dengan tatapan yang tidak bisa Amanda artikan. Sekilas Amanda melihat pria itu tersenyum simpul. Mata Amanda
Minuman terkutuk ini sepertinya membuat isi kepala Amanda menjadi sedikit eror karena selalu memuji pria
enemui Gamora?" tanya Louisa penasaran ketik
untuk menetap di sana? Oh, come on, Louisa. Aku ini straight, aku tidak ingin
tajam. Kau secara terang-tera
uka lolipop, bahkan kau sendiri memilikinya!" Kalim
pa memikirkan ocehan orang lain mengenainya. Wanita itu berbicara apa adanya tanpa memik
rambut, agar bisa menguncir bib
tu tiba, Louisa," ja
minum alkohol berlebihan. Aku tidak mau menggendongmu pulang lagi." Louisa member
les dengan lipstik merah cerah itu di pinggiran
kecewa karena pria itu sudah tidak ada di sana lagi. Wanita itu mendesah dan kembali menunduk memainkan pinggiran gelas dengan jempolnya yang berisi wine dengan pikiran kemana pergi
tidak hanya rendah dan berat, tapi juga terdengar seper
n tubuh Amanda dengan kedua lengan kekarnya mengungkung wanita itu berpegangan pada meja bar. Aroma parfum maskulin dan juga mahal yang di
at terang milik pria asing itu. Tatapan pria itu begitu tajam dan mengint
au!" des
am Amanda berkedut tanpa diminta. Double Sialan! Wajah pria it
bukan hal pentin
gar suaranya mampu meremangkan sekujur tubuh Amanda. Hampir lima menit he
iri di depanku!" desis Am
leks membuang muka menghindar, siapa tahu pria itu akan menciumnya sembara
aku. Di ranjangku!" bisik p
engan gelas yang berisi separuh wine miliknya sudah berada di atas kepala pria ma
impimu, Tuan!"
melenggang ke luar kelab tanpa rasa bersalah. Raut wajah puas tercetak di wajah cantiknya,
Amanda," gumam pria yang menjadi korban
n bokong sintal wanita pemberani itu
*