h menegak beberapa botol minuman keras. Kepalanya dibuat ber
dan menjamah area terlarang, yang mana
a lain yang juga dalam kondisi sama mabuk, namu
u, hik?" tanya Dirga sesenggukan, teringa
u bisa saja menghancurkan hi
penolakan Syifa. Apalagi jika teringat akan ceramah
memberitahumu. It
. Ditambah lagi penampilan Dirga sudah teramat kacau. Beberapa kancin
rbeda dengan gadis yang seri
mencoba mencari
tnya tedengar rag
enurutku dia membosankan." Beni men
buat kita semua penasaran. Benar-benar
pemuda terakhir yang se
uk menatap ke arah Dirga, yang terus menyentuh
kan untuk memuaskan dahaga akan
nya bisa membeli apa pun yang ia mau, termasuk mahko
idak?!" sentak Johan memanggil
anya Har
tang Syifa?" Johan berta
da gunanya me
jutkannya tadi. Jika tak ingat ada di tempat umum, Hari
menangkan taruhan itukan, Dirga?" tanya Hari
menyerah karena seorang Dirga
wa terbahak-bahak dan kembali si
dengan terus bersenang-senang
*
Dirga, sebelum Syifa memasuki area gedung kampus, Dirga datang menghadang. Ke
rumit," gerutu Dirga ketika Syifa ke
un yang kau mau. Tapi tidak dengan
karkan kehormatanku dengan nya
menilaimu. Kau perem
pi sebaiknya diri
rumit," erang Dirga frustrasi, sedangkan
"Seharusnya kau senang, aku memperjuangka
arka
dengar antusias sama sekali. Seakan-akan apa yang dikatakan oleh Dirga
erimalah tawaranku dan jadilah milik
a. Tapi aku menolak sebelum
gaimana bisa aku berkencan
u masa
engumpat. "Dasa
eda jauh
ing
embusan angin yang bertiup pelan seperti senja k
api keteguhan prinsip Syifa. Sedangkan ia tak mau menu
h senaif itu sampai h
nggil Syifa memecah
erikan oleh Syifa. Pasalnya ia merasa direndahkan ketika menden
rasa dil
memanggilku
ikenal sebagai anak yang terang-terangan. Dirga akan ber
ak yang
sepenuhn
nya Syifa me
untuk bersikap sopan
ang ada perkataanmu mala
nya orang sepertimu sudah te
an saja! Kau serius akan
harus menanggapi pembicaraan tentang panggilan tuan muda yang menu
yawamu, maka aku pun menolak member
dengar ... kau harus bekerja sambilan u
balik kain hitamnya. "Seperti yang diharapkan. Tua
a pun menyewa jasa detektif untuk mencari tahu tentang Syifa dan keluarganya. Dirga bahkan
lalu bergantung pada hartamu?" tanya Sy
ini memang milikku. Ak
! Ya ... lupakan saja! Aku
entang salah satu ayat suci
lah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah
tert
u membawa-bawa nama Tuh
suara tinggi. Raut wajahny
Lucu sekali ya ... sel
embuat Dirga menautkan ali
ku di saat seperti ini. Lalu kapan aku bisa menyebut nama-Nya? Ap
rhasil mengenai tepat ulu hatinya h
a, yakni Islam. Akan tetapi, selama hidupnya Dirga tak tahu apa p
a dan keluargany
Syifa mengukir senyum
aisy untuk menghentikan dakwahnya dalam menyebarkan agama Islam. Di mana mereka mengiming-iming Rasulullah d
irga, yang di luar dugaan justru malah
ang dikatakan Kanjeng Nab
n sahabat Nabi! Kau pi
erasa tak terima dengan perka
akta, tapi tetep s
ikut serta berdiri di barisan para sahabat. Tapi kita ini umatnya. Tidak sa
aja ceritamu sebelum a
i, lalu menjelaskan salah s
lan di tangan kiriku, agar aku meninggalkan perkara ini (penyampaian risalah), sehi
shaq dalam Al-Maghazi (Sirah Ibnu Hi
icaraan. Perasaan aneh kembali menelusup relung hatiny
ngannya dengan
"Kau belum sadar
nung lalu
misi, Assalamualaikum ...." Syifa lalu p
rga menendang udara, meluapk
i ..
iran dan hatinya, lalu melangkah menuju gedun
sa senang menden