n harin
ali-kali berbicara lewat tape recorder. Meninjau dan merevisi semua
wanita anggun mengenakan setelan pengac
, karena merasa bersalah sudah terlambat hampir tiga jam.
a luar biasa ya? Janji jam 09.
di di persidangan, agak sedi
nggak ngabari
omer hand phone k
mu?" Yudi menyo
ne-nya di tas jinjingnya
mengetikkan sebuah nama, Xena Warrior, mengetik namanya di pon
u mau bangunan bagian mana saja, yang masih dip
ngikuti dari belakang, mencoba
ingin ruangan sebelah sini agak diperlebar di jadikan satu sebagai ruangan Keluarga, j
kayu juga permadani tebal serta langit-langit yang tinggi, plafon yang berukiran i
i Tania, sekarang beral
warna kuning gading berpadukan warna-warna nute cantik di
sebagai satu set lemari-lemari gantungmu akan cant
desiran aneh di sekujur tubuhnya, desiran
g ada aturan bila berdekatan denganmu aku
u mengusapkan kedua belah ta
ya entah mengapa sem
an masing-masing dengan menj
sudah mengirimkan semua wall papernya kepada Om Hamzah, aku juga
Xena!
an Yudi takut melakukan kesalahan sedik
wajib dirobohkan. Semua tukang juga paham kalau keran air yang di wastafel juga w
ngat seksi! Yudi terkekeh geli bisa-bis
g lucu kulkasss??" spontan
kongmu sangat seksi
mpatan dalam kesempitan!" Tania benar-benar
rjalan, secara otomatis ya ... aku menikmatinya Tan
ara hinggar-bingar deru mesin potong, hentakan palu dan berbagai hal pe
jatuh cinta akan rumah Tania. Sehingga Yudi benar-benar sangat serius men
seakan-akan Yudi benar-benar ingin
elihat ke arah pintu gerbang di antara deretan pohon cemara yang
enyumannya yang indah, Tania selalu tersenyum de
lon sirup dingin, setermos kopi panas a
walaupun, Tania tidak banyak bicara dengan Yudi
lnya si mbak cakep itu tidak datang sudah
suara bariton Tigor sudah mam
arah si bos. Apa Abang tidak tahu
o, Fikri. Abang mau didampr
ergosip di belakangku?" Yudi tib
ong-ngomong mbak cantik kenapa t
si pemilik rumah, mungkin Si Xena lagi s
? Tokoh legendaris pejuang wanita, orang luar
a madu. Andaikan dia jadi istriku akh .... " Tigor mulai
r, wajah pas-pasan, mimpi Loe tinggi amat!" Fikri meni
amanya jodoh itu tidak tahu
itu ibarat bumi sudahlah bumi, bagian tanah yang paling becekkk-cek. Lha si mbak cakep, ibarat ting
ajaa" Tigor menyanyikan lirik sepenggal lagu, tidak pe
aku pecat, kerjaan Kalian nggak ada beresnya. Jangan sampai mata kalian jelalatan mandangi
ada larangan Bos! Ada yang lagi cembok
mbak? Pepet terus Boss jangan
ah kerja! Entar Xena ribut lagi, rumahn
pan rumah barunya, dia tersenyum simpu
i, aku bisa pindah ke kamar tamu di lantai bawah. Rasanya, cape juga bolak balik kant
an Mbak?" Tigor menyapa tetapi panda
tolong dibagi sama yang lain.
e Si Mbak
h cepat mengambil kotak brownies
perhatikan setiap jengkal rumah