nggu
juga. Sila
ma ka
terkenal di Australia. Pria ini memperhatikan sekeliling kafe yang lumayan besar yang
gus dan nya
masang senyum keci
selalu s
n mulai jam lima sore, bia
hat arlojinya yang menunju
suka ke
setiap
ra orang dulu, teman-teman mereka sering kali melakukan hal konyol jika ada wanita yang mereka incar. Contohnya sahabat sang senior yang sempat
un senyum sendu. "Kafe ini
r pulang terlebih dahulu ke negara ini, dan tak tahu menahu jika senior beda tiga tahun dengannya ini ternyata sudah pernah menikah. Mereka k
ali tubuhnya. "Ehm, m
menjawab den
rapa saat karena pi
ru kembali. Daru juga berpikir, mungkin sang senior masih mencintai mantan istriny
anak di antara kami. Sama seperti kamu dan mantan istri kamu itu kan?" tanya sang kakak
minat pria ini. "Ya begitulah," balas Daru dengan senyum masam. "Oh iya, mengenai yang
n main karena bisa dipercaya anak pemilik
i negara ini, karena saat kuliah dulu, Daru tak pernah menunjukkan jika dirinya adalah anak orang berada. Daru memilih hidup sederhana di sana, dan memilih tingga
andakan ada pengunjung masuk ke dalam kafe ini. Daru dan senio
ikan pembicaraan mereka. Sang senior men
yang dilihatnya kembali setelah bertahun-tahun. Ada berapa orang yang
gkah kaki mendekat ke ar
Mas, d
ah. Suara itu kan suara mantan kekasihnya.
mu habis
ang. Aku pikir Mas gak ke sini,
Biar nanti say
ah minta Sapta b
tunggu
Kebia
tan kekasihnya, tanpa sanggup menggerakkan kepala ke samping, ke arah sang mantan kekasih yang berdiri tepat di samping mejan
aya minuman juga ya. Tan
dari bibir wanita ini, yang memb
" tanya sang senior, menya
n suaminya, seseorang yang baru disadari keberadaannya. Mata Zetaya membola sempurna. Pria ini lagi??? Aish!! Mengapa dia kembali bertemu dengan pria ini?! Membua
mu saat Daru memalin
ial! Dia selalu gugup jika berada di depan
enal an
anak Abang?" tanya Daru tak percaya. Jantungnya loncat-loncatan tak jelas, sepert
anak saya.
h di tempat yang
ihat semringah, sementara Daru hanya tersen
jadi kaca
a?" tanya wanita yang menjadi s
wanita ini bukan Aya-nya lagi. Tak ada senyum di wajah sang wani
ay
p sang senior heboh seperti seorang sales yang menawarkan prod
denganny
no buatan Mamanya Misha," ucap Daru sambil mema
u. "Aku buatin minumannya dulu ya, Mas Fahri," ucap Zetaya lembut sambil tersenyum manis
itujukan ke arah seniornya, Fahri Purwadiningrat. Seharu
nita itu pasti masih sakit hati atas perbu
karena mendengar dengusannya
membuka suara. "Ehm, Bang, wanita itu... jangan-jangan mantan istri Abang?" tanya Daru akhirnya. Rasa penasarannya harus seger
saya," jawab sang senio
sesak napas. Dugaannya sejak tadi tern
Itu berarti, mantan kekas
. Aya-nya single? Pria ini mendadak ingin ke
sang senior saat pertama kali Daru bertanya tentang kafe ini. Apakah seniornya masih
t yang menjadi mantan suami Zetaya?! Pria di depannya ini punya karakter yang sempurna. Alim dan dewasa. Pasti Daru akan kalah sebelum berperang. Terlebih sepertinya Zetaya juga
ya Misha?" tanya Daru kembali. Mulut
yang lalu
-baik aja, tapi kenapa berpisah?" tanya Daru kembali. Sepertinya mulutny
ar pertanyaan Daru, membuat
saya gak bermaksud
ang senior ambigu dengan tatapan kosong, yang membu
an mantan su
*