ulan b
ni Rindu dan Albani d
k juga membuahkan hasil padahal s
aya sewa kontrakan yan
ar-benar k
kerjaan, berbekal ijazah SMA
kota metropolitan. Jika tidak kuat-kuat iman, banyak orang yang pada akhirnya me
all-mall di selatan Jakarta, Albani memutuskan untuk beristirahat di trotoar pe
di dalam dompetnya hanya
jauhan, Albani pun beranjak dari tepi tro
memutuskan
menunggu metromini, ketika tiba-t
e call
gsung meng
a Rindu terdengar di seberang. Dari nada bicaranya, Alban
pulang, sayang
s. Mau beli uangnya kurang. Kamu beli
rsalah. "Iya, nanti aku belikan lauk.
kuah bakso campur nasi hangat, hehehe," kek
o buat kamu. Udah dulu ya, a
ch," Rindu memberikan kecupan jara
elepon itu
, namun Albani
bar uang sepuluh
sudah jelas dia tidak bisa
kaki menempuh perjalanan untuk
orsi bakso
*
sudah
suami belum
idak bi
trakannya sambil terus mencoba menghubungi Albani. Kekhawatirannya semak
emana
hati
tangkap indra penglihatannya berjalan gonta
t, Rindu langsung mencecarn
? Aku teleponin nggak di angkat! Aku sms ngg
mencoba menyembunyikan
rpaksa berbohong. "Nih baksonya, makan gih. Kamu pasti udah laper?" dia
meski wajahnya m
ilang tuh," goda Albani seraya mencu
sudah bisa menebak apa jawaban Albani. Suaminy
el
amu udah makan?" tanyanya keti
membalas tatapan Rindu. D
tanya Rindu seolah tahu
embali t
andi dulu," Albani beranjak ke da
ekor langk
ucap Rindu setelah meng
segar usai mandi, dilihatnya Rindu duduk di atas
anya Albani yang memposisika
g menuangkan kuah bakso beserta baksonya ke
a Rindu samb
engan tatapan yang tak le
lit, entah kenapa Albani tak mampu menahan bendu
itu m
kenapa?" tanya
iring nasi di tangan Rindu ke lantai dan
u aku belum bisa membahagiakan kamu," ucap Albani deng
kaca-kaca namun dia berusaha untuk tidak menangis.
bisa hidup sama kamu. Ketemu kamu setiap hari. Bisa denger kamu ngorok setiap malem. Bisa mijitin ka
u mendengar c
a kembali meraih Rind
as pelukan i
ters
n senyaman pel
menghabiskan satu
uat Rindu terpancing untuk
alam kamar kontrakan kedu
Rindu membuat
ulah sebabnya malam ini dia
iew," ucap Rindu menyampaikan sesuat
k bekerja, hitung-hitung
dan sang istri yang masih polos. Mereka baru saja selesai dengan aktif
elamar kerja?
ang lalu, l
i ter
a dia kur
yang menginginkan Alba
a di mana?"
sar Baru. Per
ku antar. Sekaran
. Dia mengecup sekilas pipi Albani sebe
ak merasakan sedikit pun hawa ding
ta dengan derasnya, seolah menja